Cara menghadapi saham turun – Ketika pasar saham menurun, mungkin sulit untuk mengukur dan menilai portofolio sementara Anda tidak melakukan apa-apa. Namun, jika Anda berinvestasi untuk jangka panjang, tidak melakukan apa-apa seringkali merupakan jalan terbaik.
Nerd Wallet menuliskan, pasar hanya membutuhkan waktu kurang lebih 13 bulan untuk memulihkan kerugian setelah aksi jual besar-besaran yang pernah terjadi pada tahun 2015 lalu. Bahkan, indeks S&P 500 di Wall Street hanya membutuhkan waktu setidaknya lima tahun (2013-2017) untuk membukukan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan 16 persen usai resesi besar tahun 2007-2009.
Melakukan investasi jangka panjang lebih baik dilakukan sebab, jika Anda menjual seluruh investasi saat mengalami kerugian, Anda justru mengunci tingkat kerugian. Lebih dari itu, Anda akan membayar lebih banyak jika kembali berinvestasi saat pasar membaik.
Pasalnya, harga saham akan terus naik saat pasar sedang dalam kondisi yang baik. Sejarah pasar membuktikan bahwa lebih baik untuk mengambil keuntungan dari penurunan dua digit daripada mencoba untuk menjadi terlalu cepat memutuskan menjual semua investasi yang dimiliki.
Baca juga : 10 manfaat bisnis franchise
Meskipun ada risiko penurunan lebih lanjut, probabilitas bahwa pasar mungkin tidak jatuh lebih jauh lebih besar terjadi. Secara historis, The Motley Fool mendapatkan penurunan pasar rata-rata 10 persen setiap dua tahun, dan sejak 1950 saham telah jatuh lebih dari 20 persen sekitar sekali setiap enam tahun. Penurunan 30% atau lebih hanya terjadi lima kali.
Namun, menunggu saham turun 20 persen atau 30 persen sebelum berinvestasi juga bukanlah rencana yang baik. Dikutip dari situs CNBC Indonesia, menurut Chief of Marketing Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi memperkirakan pasar saham bisa turun dan beberapa saham diperkirakan memerah, seperti emiten perbankan, ritel, hingga jalan tol.
Lantas, bagaimana sih cara yang bisa investor saham lakukan ketika saham menurun agar tetap bisa meraih keuntungan?
Untuk Investor tak perlu risau, kali ini saya telah merangkum dari berbagai sumber mengenai tips yang harus dilakukan ketika saham turun. Ok simak pejelasan dibawah ini berikut ini!
Daftar Isi
Download Aplikasi Kasir Pengelolaan UMKM, Klik Disini !!
Cara Menghadapi Saham Turun
Jangan panik dan tetap tenang serta pantau perkembangan investasi
Meskipun Anda mungkin takut dan mempertimbangkan untuk mengambil investasi, ada kemungkinan ini bukan ide yang paling bijaksana. Demikian juga, tidak ada yang langsung menjual investasi Anda untuk menghindari volatilitas pasar. Pasalnya, pasar dapat mengalami kenaikan dan penurunan, dan hal ini wajar terjadi. Menurut CNBC, jika Anda berinvestasi pada 2008 lalu saat terjadi resesi besar, Anda akan mendapatkan hasil dengan cukup baik sekarang. “Dalam 10 tahun sejak krisis bergulir, indeks Standard & Poor’s 500 telah kembali 7,8 persen, tahunan, termasuk dividen. Itu tidak jauh di bawah rata-rata pengembalian tahunan jangka panjang yang hanya di bawah 10 persen. Jadi investor yang sangat sial yang naik ke ekuitas saat mereka akan meninggalkan tebing tidak terluka terlalu parah. Campuran portofolio standar saham dan obligasi, seperti tercermin dalam Vanguard Balanced Index Fund, telah mengembalikan 6,8 persen yang layak dalam rentang yang sama, dengan sekitar setengah volatilitas sisi bawah yang dialami oleh S&P 500. Jelas, berlalunya waktu di pasar dapat membantu menebus waktu yang buruk,” tulis CNBC.
Baca juga : 9 langkah memulai bisnis handmade
Dan juga Panik ketika mengahadapi situasi yang merugikan memang sangat manusiawi. Akan tetapi, kepanikan yang berkepanjangan ini hanya akan membuat seseorang mengalami kerugian yang bertambah banyak.
Misalnya saja, ketika rasa panik menyerang dan tidak bisa dikontrol dengan baik, maka seseorang bisa saja salah mengambil langkah yang justru membuat kesalahan baru. Ini tentunya kerugian datang bertubi-tubi.
Agar hal ini tidak terjadi pada Anda selaku investor, sebaiknya tetaplah berusaha tenang meski dihadapi sengan situasi nilai saham yang menurun. Lebih baik, cari tahu informasi terlebih dahulu mengenai perkembangan investasi saham di beberapa hari ke depan.
Kaji anggaran keuangan Kembali
Disaat menghadapi nilai saham yang menurun, Anda perlu mengkaji kembali anggaran bulanan. Lihat dan evaluasi anggaran tersebut karena saham yang nurun, memungkinkan Anda perlu mengehemat sambil menunggu perkembangan saham mulai membaik.
Segera pisahkan penghasilan untuk pos-pos pengeluaran yang sangat penting seperti tagihan dan cicilan utang serta biaya kebutuhan lainnya. Jika setelah anggaran bulanan di evaluasi dan ada nominal uang tersisa, jangan langsung dihabiskan untuk foya-foya. Lebih baik ditabungkan untuk kebutuhan yang sekitanya mendadak.
Tetap simpan saham anda
Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan menyimpan saham yang sudah Anda miliki. Terlebih lagi jika Anda sudah memiliki saham big cap atau blue chips, yaitu saham berkapitalisasi pasar besar dengan fundamental yang baik. Saham yang masuk kategori ini adalah saham dengan angka kapitalisasi pasar lebih dari Rp 40 triliun. Gampangnya, Anda bisa mengacu pada saham Indeks LQ45. Indeks saham ini berisi 45 emiten yang telah melalui proses seleksi likuiditas pasar setiap enam bulan sekali (setiap awal Februari dan Agustus).
Saham big cap masih bisa disimpan dulu karena biasanya saham jenis ini paling cepat rebound setelah penurunan IHSG. Perlu dicatat, cara ini hanya berlaku untuk Anda yang berinvestasi saham menggunakan dana idle karena tentunya butuh waktu untuk portofolio saham yang Anda miliki untuk kembali ke level harga pembelian awal atau harga wajarnya.
Manfaatkan dengan beli saham fundamental
Saham turun bukan berarti mala petaka bagi investor. Justru ini bisa dijadikan sebagai ladang Anda memborong saham yang nilainya sedang turun. Siapa tahu di kemudian harus, nilai saham naik secara bertahap yang membuat Anda menjadi untung.
Namun, jangan sembarangan memilih saham perusahaan yang sedang murah karena tak selamanya saham murah tapi kualitasnya baik.
Baca juga : 7 cara mengatasi komplain pelanggan
Di pandemi corona ini, Anda perlu jeli memilih saham murah yang bisa cuan. Salah satunya belilah saham perusahaan yang fundamental kuat, memiliki background perusahaan yang baik, perekonomian perusahaan yang stabil dan sebagainya. Misalnya saja, saham perusahaan yang termasuk LQ45.
Lebih mudahnya, Anda bisa menemukan saham-saham perusahaan yang fundamental dengan harga yang terjangkau di situs PT. Bursa Efek Indonesia.
Sabar dan tingkatkan ilmu investasi saham
Nilai saham yang mengalami naik turun, ini merupakan kondisi yang wajar mengingat saham juga mengalami perkembangan. Maka sangat penting, bagi setiap investor saham untuk menanamkan kesabaran dalam diri jika ingin cuan dan mencapai tujuan jangka panjang.
Selain itu, kunci dalam menjalan investasi saham, yaitu setiap investor perlu meningkatkan ilmu investasi saham secara terus menerus. Anda bisa mendapatkan ilmu investasi saham ini di berbagai media atau blog investasi atau juga bisa dengan berdiskusi atau banyak tanya kepada teman yang sudah memiliki pengalaman lebih berkutat di investasi saham. Jika perlu ikuti setiap seminar atau pelatihan saham.