9 Tips berinvestasi ala warren buffett yang Membuat Anda jago berinvestasi

Berinvestasi ala warren buffettWell yeah, siapa yang nggak kenal dan nggak tahu kisah sukses Warren Buffett dalam berinvestasi? Kesuksesan yang didapatnya dari strategi jitu yang ia terapkan dalam berinvestasi. Maka, wajar jika banyak orang yang kagum sekaligus penasaran dengan sosoknya.

Warren Buffett membeli saham pertamanya pada tahun 1941di usianya yang ke-11 tahun. Lalu, di usia 15 tahun, ia telah memiliki kekayaan bersih sekitar $6000. Melihat histori perjalanannya dalam dunia investasi, Buffett bisa dibilang bak legenda di kalangan investor karena kesuksesannya ini, maupun latar belakangnya.

Hal itulah yang membuat Warren Buffett selalu dijadikan sebagai ‘role model’ di dunia investasi. Banyak orang belajar caranya berinvestasi, berharap dapat mengikuti sukses pemilik Berkshire Hathaway ini.

Saat berinvestasi, Warren Buffett melakukan beberapa strategi bijak dan hati-hati, tapi tetap tepat saat membeli saham suatu perusahaan.

Nah, jika kamu baru memulai berinvestasi atau ingin juga mendapatkan kesuksesan dalam berinvestasi, sebaiknya ikuti beberapa tip atau cara investasi dari Warren Buffett di bawah ini.

Download Aplikasi Kasir Toko Gratis, Klik Disini !!

Berinvestasi ala warren buffett

Berinvestasi ala warren buffett

Berpikir Logis

Ketika Anda ingin berinvestasi, pikirkan apakah hal yang Anda investasikan masuk akal. Maksudnya saat Anda menginginkan keuntungan terus menerus atau kontinyu, Anda pun harus melakukan hal yang sama dalam investasi. Pilih jenis investasi yang berkelanjutan dan memiliki masa depan cerah. Contohnya kalau Anda ingin membeli saham, pilih saham perusahaan atau produsen makanan dan minuman, karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia.

Jika ada yang memprediksi bisnis perusahaan ini itu bakal berkembang beberapa tahun ke depan, jangan mudah tergiur juga langsung membeli saham perusahaan tersebut. Tetaplah berpikir logis, seperti melihat perusahaan itu sudah memiliki pasar yang jelas.

Kenali Bisnis dan Pengelolanya

Setiap investor pasti ingin memperoleh keuntungan atau minimal balik modal atas modal yang ditanamkan. Biasanya ada saja pebisnis yang mengobral janji-janji manis untuk memberi keuntungan maksimal bagi investor saham di perusahaannya. Termasuk balik modal dalam waktu singkat. Namun Warren Buffett mengaku sama sekali tidak tergiur dengan rayuan atau janji pebisnis baru.

Dia tidak ingin menghabiskan uang dan waktu untuk sebuah bisnis yang tidak dikenalinya. Baginya sangat penting untuk mengenali seluk beluk bisnis dan pemilik atau pengelolanya. Tujuannya agar Buffett yakin dengan kinerja pengelola maupun memahami karakter dari mereka.

Jangan Terpengaruh Headline Pemberitaan

Jika Anda ingin sukses investasi, jangan pernah terpengaruh dengan kabar maupun berita-berita yang berseliweran di media. Di Indonesia, hal-hal yang kurang enak didengar justru menjadi viral atau terkenal. Begitupun yang terjadi dalam dunia bisnis. Misalnya CEO perusahaan A diberitakan menjadi saksi kasus suap, lalu berpengaruh ke sahamnya. Investor ramai-ramai langsung menjual saham perusahaan tersebut daripada semakin anjlok.

Hal ini sangat dihindari oleh Buffett. Dia lebih memilih untuk menganalisanya dengan baik, apakah saham bisnis atau perusahaan tersebut masih layak dipertahankan atau tidak. Jadi tidak terburu-buru termakan oleh headline media massa. Jangan sampai Anda menyesal kemudian hari karena setiap langkah dalam investasi tetap membutuhkan analisa matang.

Beli Perusahaan, Bukan Saham

Menurut Warren Buffett, kalau mau investasi–terutama saham–maka belilah perusahaan bukan saham.

Maksudnya begini. Ia selalu mengidentifikasi perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang tahan lama di setiap industrinya masing-masing. Ia juga diketahui berinvestasi di perusahaan merek terkenal dan bervaluasi tinggi, seperti The Coca-Cola Co. (KO) dan Apple (AAPL).

Hal ini dilakukannya karena Buffett lebih peduli tentang kekuatan fundamental yang mendasari sebuah perusahaan dan kepemimpinannya, daripada apa yang terjadi dengan harga saham perusahaan. Saat mengidentifikasi perusahaan, ia mempertimbangkan faktor persaingan perusahaan, pelanggan, hingga produk dan layanan perusahaan yang ia pilih.

Cari Investasi Jangka Panjang

Warren Buffett selalu mencari investasi yang “awet”, artinya dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Hindari membuang-buang waktu dengan investasi musiman, sebab jika berinvestasi pada hal yang sedang booming memang akan memberikan hasil yang singkat, tapi keuntungannya juga tidak dapat bertahan lama.

Jika kamu ingin mendapatkan keuntungan yang awet dan stabil, carilah produk yang “awet” juga dengan cara memilih saham yang sudah terbukti secara historis, bertahan dalam jangka panjang dan menguntungkan.

Warren Buffett memilih sektor yang bisa menghasilkan keuntungan untuk jangka waktu lama dengan berinvestasi di saham perusahaan teknologi, gas, dan yang lainnya. Maka, penting untuk melakukan riset mendalam terlebih dahulu.

Membeli Saat Kebanyakan Investor Menjual Saham

Warren Buffett melakukan strategi investasi dengan memanfaatkan kesempatan saat kebanyakan investor menjual saham, ia justru malah membelinya. Tindakan ini dinilai berhasil menciptakan keuntungan untuk Buffett di Bank of America.

Saat itu, Buffett membeli saham Bank of America ketika krisis finansial di tahun 2008, beberapa tahun setelahnya, ia mendapatkan keuntungan besar dari saham yang ia beli di bank tersebut.

Artinya, saat berinvestasi kamu harus mencari celah sekalipun berada di masa sulit. Lalu, evaluasi investasi mana yang bisa bertahan dan bangkit setelah krisis dan ambil kesempatan tersebut.

Berinvestasi Setelah Memahami Ilmunya

Banyak para investor yang berinvestasi seperti membeli kucing dalam karung atau berjudi dan tidak tahu seberapa besar keuntungan yang bisa didapatkan sebelum membelinya.

Berbeda dengan Warren Buffett, ia melakukan investasi pada hal yang ia ketahui saja untuk meminimalkan risiko. Pasalnya, saat berinvestasi, lebih baik bermain aman di investasi yang sudah diketahui sesuai dengan ilmu yang dipahami, daripada harus berharap pada ketidakpastian.

Saat bermain aman pada investasi yang sudah dipahami sebelumnya, maka kamu akan lebih paham pola pergerakan investasinya dan bisa mengambil tindakan lebih cepat.

Sebab itu, belajarlah terlebih dahulu dengan mencari banyak informasi dan referensi terkait investasi saham tersebut. Setidaknya, paling minimal, kamu harus bisa membaca laporan keuangan, jika ingin meniru langkah Buffett dalam berinvestasi. Lalu, lanjutkan dengan belajar berbagai teknik analisis. Pelan-pelan saja, jangan terburu-buru, nikmati prosesnya.

Jangan Panik Saat Berinvestasi

Emosi adalah hal penting, dan Warren Buffett tahu betul akan hal ini. Karenanya, ia tetap dapat mengontrol emosi dan stabil saat berada di masa sulit ketika kebanyakan investor panik menjual aset milik masing-masing tanpa berpikir panjang. Hal ini terjadi karena banyak para investor yang takut mengalami kerugian jika tidak menjual segera aset mereka. Panic selling, itu dia.

Padahal, tindakan yang dilakukan para investor tersebut justru membuat rugi besar. Sama halnya seperti ada sebuah investasi yang sedang booming, banyak yang langsung latah membeli tanpa melakukan riset mendalam terlebih dahulu.

Warren Buffett tidak membiarkan emosinya mengambil alih saat berinvestasi, ia tetap bijak dan membuat berbagai pilihan tetap rasional dan tepat sasaran. Sebab itulah, agar tidak terburu-buru saat membuat keputusan, maka dibutuhkan kontrol emosi ketika berinvestasi.

Bergaul dengan orang-orang yang tepat

Pergaulan juga mempengaruhi kesuksesan kita. Jika memilih pertemanan yang salah, besar kemungkinan kita juga ikut terpengaruh. Buffett menyarankan agar kita bergaul dengan orang-orang yang lebih ahli dibanding kita. Dengan bergaul dengan orang-orang berpengalaman, dengan sendirinya kita akan mencontoh kebiasaan-kebiasaan mereka.

Download Aplikasi Kasir Toko Gratis, Klik Disini !!