Big data – Big data saat ini sudah tidak asing lagi ditelinga pengembang perangkat lunak dengan skala proyek yang luas. Penggunaan basis data sangat diperlukan untuk dapat mengelola, menyimpan, memanajemen segala informasi yang berbentuk data secara terstruktur dan tersistem. Banyak perusahaan besar yang membutuhkan kapasitas data sangat besar untuk menyimpan data terkait perusahaan tersebut.
Big data bukan tentang seberapa besar data yang dimiliki, namun lebih kepada pengumpulan data secara tepat dan signifikan sehingga hasil pengolahannya bisa dijadikan referensi atau acuan terhadap keputusan bisnis yang dijalankan.
Bisa juga dikatakan, big data menjadi sebuah konsep tentang kemampuan kita untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengerti jumlah data yang cukup besar yang datang setiap harinya.
Baca juga : Rekomendasi Aplikasi Akuntansi yang dapat membantu bisnis anda
Data-data tersebut meliputi lalu lintas protokol internet, akun pengguna internet, data transaksi perbankan, data transaksi penjualan, hasil citra satelit, data pergerakan GPS, data dari rekaman kamera, aktivitas pengguna media sosial, data video, data gambar, data audio, data email, data provider dan pelanggannya, game online, dan aplikasi internet lainnya.
Daftar Isi
Sejarah Big Data
Sekitar tahun 2005, orang mulai menyadari bahwa ada banyak data yang dihasilkan pengguna melalui Facebook, YouTube, dan layanan online lainnya. Hadoop, sebuah open-source software untuk mengumpulkan dan menganalisa data dikembangkan pada tahun yang sama. NoSQL juga mulai mendapatkan popularitas selama ini.
Pengembangan software open-source untuk data, seperti Hadoop (dan yang lebih baru, Spark) memiliki peran penting dalam pertumbuhan data karena mereka membuat data besar lebih mudah digunakan dan lebih murah untuk disimpan. Pada tahun-tahun sejak saat itu, volume data terus meningkat. Pengguna masih menghasilkan data dalam jumlah besar — tetapi itu bukan hanya manusia yang melakukannya.
Dengan munculnya Internet of Things (IoT), lebih banyak objek dan perangkat terhubung ke internet. Produsen pun melakukan pengumpulan data tentang pola penggunaan pelanggan dan kinerja produk. Munculnya machine learning juga telah menghasilkan lebih banyak data.
Baca Juga : Manfaat Dari Big Data Pada Bidang Teknologi Informasi Dan Dunia Bisnis
Apa Itu Big Data?
Big data adalah kumpulan proses yang terdiri volume data dalam jumlah besar yang terstruktur maupun tidak terstruktur dan digunakan untuk membantu kegiatan bisnis. Big data sendiri merupakan pengembangan dari sistem database pada umumnya. Yang membedakan disini adalah proses kecepatan, volume, dan jenis data yang tersedia lebih banyak dan bervariatif daripada DBMS (Database Management System) pada umumnya.
Dan juga big data memiliki 5 devinisi lain yang termasuk dalam big data itu sendiri yaitu 5V:
Volume
Ukuran data yang dimiliki oleh big data memiliki kapasitas yang besar. Anda dapat mencoba melakukan proses data dengan ukuran yang besar untuk dijalankan.
Velocity
Kecepatan transfer data juga sangat berpengaruh dalam proses pengiriman data dengan efektif dan stabil. Big data memiliki kecepatan yang memungkinkan untuk dapat diterima secara langsung (real-time). Kecepatan tertinggi yang bisa didapatkan langsung melalui aliran data ke memori apabila dibandingkan dengan yang ditulis pada sebuah disk.
Variety
Variety yang dimaksud disini adalah berbagai jenis data yang tersedia. Jenis data tradisional biasanya lebih terstruktur. Dengan semakin berkembangnya data, ada juga data yang belum terstruktur. Data yang belum terstrukur atau semi terstruktur seperti text, audio, dan video memerlukan waktu untuk diproses agar kamu bisa tahu arti dari data-data ini.
Baca Juga : Pengertian Cost Struktur
Value
Value adalah nilai atau makna sebuah data setelah melalui proses pengolahan. Sebuah data set akan dianggap bernilai jika informasi yang diperoleh dari pengolahannya dapat membantu mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Veracity
Veracity atau kebenaran data adalah tingkat akurasi informasi yang diberikan oleh sebuah data set. Dengan tingkat kebenaran data yang baik, maka keputusan yang diambil dengan mengolah data tersebut akan memberikan hasil yang maksimal.
Contoh Penggunaan Big Data
Penggunaan internet
Kita semua terhubung dengan internet setiap harinya. kamu juga pasti sering menggunakan Google untuk mencari informasi kan? Nah, data-data hasil pencarian kamu juga merupakan data yang disimpan Google, loh.
Penggunaan smartphone
Sekarang hampir semua orang sudah punya smartphone atau tablet. Smartphone kamu sebenarnya memiliki jumlah data yang sangat besar. Mereka menyimpan record telfon dan sms kamu. Selain itu, aplikasi-aplikasi handphone kamu juga tentunya mengumpulkan data untuk keperluan bisnis mereka. Aplikasi GPS seperti Google Maps atau Waze tentunya juga mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan lokasi kamu.
Media sosial
Media sosial tentunya sudah menjadi bagian dari hidup manusia sehari-hari. Update-an photo dan status yang kita upload ke social media kita adalah bagian dari data. Setiap harinya ada lebih dari 400 juta tweets yang dikirim ke Twitter dan 72 jam video YouTube diupload setiap menitnya.
Tidak hanya itu, dari social media, kamu juga bisa mendapatkan data tentang kontak kita, hal-hal apa yang sering kita cari dan ikuti di social media, dan kebiasaan pengguna social media.
Digilitasi media
Sebelum maraknya internet, kamu mungkin menggunakan CD dan DVD untuk mendengarkan musik dan menonton video. Dengan begitu, kamu tidak meninggalkan jejak digital.
Sekarang, kamu mungkin melakukan hal-hal ini melalui website dan aplikasi streaming seperti Netflix dan Spotify. Tentunya Netflix dan Spotify mencatat apa saja yang kamu dengarkan dan tonton agar mereka memiliki data yang bisa mereka gunakan untuk meningkatkan layanan mereka.
Begitu juga dengan buku. Dulu mungkin kamu hanya membaca buku dalam bentuk fisik. Sekarang sudah ada layanan seperti Kindle yang memungkinkan kamu untuk membaca eBook. Amazon juga pasti mencatat buku apa saja yang kamu baca agar mereka bisa merekomendasikan buku yang sesuai dengan apa yang kamu baca.
Smart devices
Kalau ke toko elektronik, kamu mungkin sering melihat kalau sekarang sudah banyak peralatan rumah yang dimulai dengan kata “smart”. Ada smart TV, smart fridges (kulkas), bahkan smart car atau mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa pengemudi.
Konsep smart appliances sendiri adalah bahwa semua peralatan kamu di rumah ini terhubung satu sama lain dan kamu dapat mengaturnya dari satu alat – misalnya smartphone kamu. Semua ini merupakan bagian dari teknologi terbaru, Internet of Things.
Nah, semua data dari smart devices kamu, seperti misalnya temperatur dan konsumsi daya di rumah kamu juga akan dikumpulkan agar produsen bisa memperbaiki layanannya dan menawarkan teknologi mutakhir untuk kamu.
Eric Schidmt dari Google mengatakan bahwa sampai dengan tahun 2003, manusia menghasilkan 5 exabytes data. Sekarang, manusia menghasilkan 5 exabytes data setiap dua hari dan ini diperkirakan akan terus bertambah.
Lalu apa yang dilakukan dengan semua data ini? Siapa yang menggunakannya dan bagaimana mereka menggunakannya? Apa ada bahayanya? Haruskah kita khawatir? Kalau kamu mau tahu jawabannya, yuk lanjut baca artikelnya.