Ulasan Modal Usaha Toko Bangunan

Ulasan Modal Usaha Toko Bangunan

Keberadaan toko bangunan pasti dibutuhkan oleh masyarakat. Ditengah gencarnya pembangunan (baik itu perumahan, apartemen ataupun infrastruktur), maka peluang bisnis material bangunan akan tetap cerah. Untuk bisa memulai bisnis ini diperlukan modal yang kuat. Sebab modal usaha toko bangunan memang terbilang besar. Namun walau begitu, bukan berarti menjadi halangan bagi Anda untuk menjalankan usaha ini. Pasti akan selalu ada jalan bagi orang yang serius berusaha.

Keunggulan Dan Keuntungan Menjalankan Usaha Toko Bangunan

Seseorang menjalankan sebuah usaha karena usaha itu mempunyai keunggulan dan mendatangkan keuntungan. Begitu juga dengan toko bangunan. Walaupun banyak pelaku usaha yang mengatakan kalau menjalankan usaha toko bangunan itu gampang-gampang susah, namun bukan berarti tidak ada keunggulannya.

3 Peluang Keuntungan Cenderung Besar

Seperti yang kita tahu bahwa harga bahan-bahan bangunan terus naik, maka potensi keuntungan besar adalah sebuah keniscayaan. Belum lagi kebutuhan orang akan pembangunan yang terus ada menjadikan bisnis ini sangat cocok untuk orang yang ingin keuntungan dalam jumlah besar. Ditambah juga bisnis property yang kembali menggeliat, tentunya membutuhkan material yang banyak.

Dengan permintaan pasar yang terus ada, maka bisnis toko bangunan juga terus mendapat tempat. Jarang sekali toko bangunan yang tidak kebagian pembeli. Layaknya pengerjaan perumahan dan ruko, tentu memerlukan bahan bangunan yang tidak sedikit. Inilah faktor-faktor yang membuat usaha ini memiliki potensi keuntungan besar.

Ulasan Modal Usaha Toko Bangunan

Baca juga: 3 Cara MEMULAI USAHA TOKO BANGUNAN [TIPS]

1. Produk Material Bersifat Tahan Lama

Produk dari toko bangunan adalah produk yang tidak basi. Bisa dibilang produknya tahan lama. Seorang pemilik toko bangunan bisa menyimpan puluhan kubik hebel dan juga batu bata di luar ruangan tanpa takut panas dan hujan. Produk-produk tadi tidak akan rusak. Begitu juga dengan besi, baja ringan, pipa, keramik, cat, dan perkakas pertukangan lainnya.

Hal ini tentu sangat menguntungkan dari segi penanganan dan perawatan. Berbeda dengan bisnis kuliner yang memiliki umur produk singkat. Dengan umur produk yang lama, maka bisnis toko bangunan bisa meminimalisir tingkat kerugian. Penjual hanya perlu memperhatikan jumlah stok barang-barang, mana barang yang slow moving dan fast moving.

2. Selalu Ada Permintaan

Permintaan timbul karena ada permintaan. Semakin hari, permintaan akan bahan-bahan bangunan terus ada. Sektor terkecil seperti rumah tangga saja bisa menimbulkan permintaan yang banyak. Belum lagi permintaan dari sektor industri seperti untuk perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan, pembangunan jalan, dan lain sebagainya.

Usaha toko bangunan, apalagi jika sudah menjalin kerjasama dengan kontraktor, cenderung untuk sustain. Peningkatan jumlah permintaan adalah salah satu keunggulan bisnis ini. Ini alasannya orang rela mengeluarkan ratusan juta untuk modal usaha toko bangunan. Keuntungan yang besar dan permintaan yang terus ada membuat bisnis ini semakin menggoda.

3. Kisaran Modal Untuk Terjun ke Bisnis Ini

Bicara modal tak bisa dilepaskan dari bicara masalah operasional toko. Belanja modal untuk membuka toko bangunan akan mencakup hal-hal yang bersifat tetap seperti etalase, mobil pick up, truk, serta sewa tempat. Sedangkan untuk hal-hal operasional berarti tentang gaji pegawai, biaya listrik, biaya belanja bahan bangunan, dan biaya lainnya.

Besar tidaknya modal yang diperlukan tergantung dari skala toko bangunan itu sendiri. Untuk toko skala kecil, yang hanya menjual barang-barang dalam jumlah sedikit dengan varian produk yang juga terbatas, modal bisa ditekan. Namun berbeda dengan toko skala besar dengan stok barang yang banyak, maka modal yang dikeluarkan juga besar.

Berikut ini akan diberikan kisaran modal usaha toko bangunan:

Modal untuk sewa tempat Rp3.000.000/bulan x 12 = Rp36.000.000
Belanja bahan bangunan (semen, pasir, dll) = Rp81.000.000
Gaji 3 orang karyawan @Rp1.500.000/bulan x 12 = Rp18.000.000
Pembelian Mobil pick up dan Truk = Rp200.000.000
Etalase dan rak Toko = Rp10.000.000
Biaya listrik dan lain-lain @Rp3.000.000/bulan x 12 = Rp36.000.000

TOTAL BIAYA Rp381.000.000

Itulah kurang lebih modal usaha toko bangunan yang harus disiapkan oleh calon pengusaha. Tentu saja hitungan di atas masing sangat kasar.  Besar kecilnya toko sangat berpengaruh terhadap besaran modal. Lebih jauh lagi adalah harga-harga bahan bangunan yang sangat fluktuatif. Sehingga perubahan dalam belanja produk bisa saja terjadi.