Berikut Fungsi Dari Big Data Yang Perlu Sekali Setiap Orang Pahami

fungsi big data

Fungsi big data – Big data saat ini sudah tidak asing lagi ditelinga pengembang perangkat lunak dengan skala proyek yang luas. Penggunaan basis data sangat diperlukan untuk dapat mengelola, menyimpan, memanajemen segala informasi yang berbentuk data secara terstruktur dan tersistem. Banyak perusahaan besar yang membutuhkan kapasitas data sangat besar untuk menyimpan data terkait perusahaan tersebut.

Untuk proyek dengan skala kecil, pada umumnya cukup dengan menggunakan bantuan database yang bersifat open source seperti MySQL, PostGre, MariaDB, dan lain – lain. Akan tetapi, untuk kebutuhan software yang menampung berbagai jenis data, maka dapat mengakibatkan proses penanganan data menjadi lambat dan kurang efektif. Langkah terbaik untuk menangani masalah tersebut adalah dengan menggunakan big data.

Akan tetapi apasi sebenarnya fungsi dari big data sendiri. Nah, untuk kalian yang kurang paham dari fungsi big data, mari kita bahas Bersama yuk beberapa fungsi dari big data. Simak dengan baik – baik ok, Supaya pembahasan kali ini bisa diserap dengan baik.

Fungsi Big Data

fungsi big data

  1. Customer realitionship management atau CRM

kamu mungkin sudah melakukan beberapa usaha CRM untuk menjaga hubungan dengan customer bisnis kamu. Ada beberapa tool diluar sana seperti Zoho atau Bitrix24 yang bisa membantu kamu mengelola kegiatan CRM kamu. Dengan tools ini kamu juga bisa mengumpulkan dan menggunakan data dengan lebih mudah dan efisien.

baca juga : strategi bisnis rental yang perlu dipahami

Kebanyakan layanan CRM biasanya bersifat online dan membantu kamu untuk melacak penjualan, leads, dan conversion rates. Selain itu, kamu juga bisa melacak complain dari customer, sejarah pembelian customer, jenis-jenis customer, dan informasi yang lebih spesifik tentang customer kamu.

Customer relationship management adalah salah satu hal paling penting dalma bisnis kamu karena ini bisa membantu meningkatkan sales dan membantu kamu mengelola marketing dan operasional kamu dengan lebih mudah agar kebutuhan customer terpenuhi.

  1. Meningkatkan efisiensi operasional

Saat ini, data digunakan di berbagai elemen bisnis. Di call center, sistem CRM yang disertai dengan analytics dapat meninjau beberapa sumber data secara langsung untuk menyarankan penawaran yang dapat diberikan perwakilan kepada pelanggan.

Di kantor dokter, analitik yang diintegrasikan ke dalam aplikasi pemeliharaan kesehatan dapat meningkatkan hasil dengan menghadirkan dokter dengan saran yang diinformasikan dan langkah selanjutnya yang perlu dipertimbangkan dalam merawat pasien.

Perusahaan asuransi, yang sejak dari dulu sudah mengkamulkan data akan mendapat manfaat signifikan dari pengenalan big data. Analisa khusus industri bisa membantu mereka mempercepat pemrosesan klaim sambil mengurangi biaya dan menemukan potensi penipuan dengan menggunakan solusi yang didukung analitik yang dapat menentukan apakah klaim dapat diproses secara otomatis atau harus ditkamui untuk ditinjau oleh expert dulu.

  1. Meningkatkan ux untuk pengguna mobile

Tentunya penggunaan smartphone membuat semuanya menjadi lebih cepat. Dengan kemampuan pengambilan keputusan dan kecerdasan langsung di smartphone kamu, kamu akan dapat menerapkan proses bisnis baru yang akan mengubah cara bisnis dilakukan. Karena dunia berubah dengan cepat, informasi juga merupakan hal yang cepat berubah. Smartphone memungkinkan pengumpulan data secara real time dan memberikan insights.

Misalnya, perusahaan pengiriman dengan truk di lapangan dapat meningkatkan operasionalnya dengan menggunakan tools yang dapat mengantisipasi kondisi lalu lintas di sepanjang rute tertentu pada waktu tertentu atau membuat rute baru jika ada informasi tentang kecelakaan yang baru saja terjadi atau informasi yang dimasukkan oleh pengemudi.

  1. Mendorong inovasi dan kemajuan

Big data dapat membantu kamu berinovasi dengan mempelajari hubungan antara manusia, lembaga, entitas, dan proses dan kemudian menentukan cara baru untuk menggunakan pengetahuan baru tersebut. kamu bisa menggunakan data insight untuk meningkatkan keputusan tentang pertimbangan keuangan dan perencanaan.

Perhatikan tren dan apa yang pelanggan inginkan pada produk dan layanan baru. Perusahaan besar seperti Netflix dan Procter & Gamble menggunakan data untuk mengantisipasi keinginan customer. Mereka mengguanakn data dengan melihat bagaimana customer mereka menggunakan produk mereka.

Berdasarkan data-data tersebut, mereka kemudian akan mengembangkan inovasi baru untuk produk dan layanan mereka. Selain itu P&G juga menggunakan data dan analytics dari berbagai channel seperti focus groups dan social media.

kamu juga bisa menggunakan data untuk menerapkan harga untuk layanan dan produk kamu.

Salah satu perusahaan yang benar-benar menggunakan data untuk memperbesar perusahaan mereka adalah JD.com atau yang lebih dikenal dengan nama JD.id di Indonesia. CEO JD.com, Richard Liu mengatakan bahwa dia memiliki visi bahwa perusahaannya suatu hari tidak akan memerlukan tenaga manusia.

Untuk membangun perusahaannya agar lebih unggul dibanding competitor, JD.com berencana untuk menggunakan big data, artificial intelligence (kecerdasan buatan), internet of things, dan robot.

baca juga : strategi terbaik dalam bisnis fashion

JD.com telah bekerja sama dengan perusahaan kecerdasan buatan di China untuk melakukan retail research. Ini dilakukan untuk mempelajari pola belanja customer JD.com baik online maupun offline. JD.com juga memiliki rencana untuk menggunakan blockchain dalam proses pembayarannya.

Masih banyak lagi rencana JD.com untuk menggabungkan semua teknologi terbaru ini agar customer bisa berbelanja dengan lebih mudah. JD.id sendiri sudah membuka gerai pertama tanpa kasir di Indonesia yang berlokasi di PIK Avenue.

Untuk belanja, kamu perlu scan QR Code pada aplikasi JD.id kamu. Kemudian kamu bisa memilih barang apa yang ingin kamu beli. Semua produk di toko ini sudah dilengkapi dengan Radio Frequency Identification (RFID) yang akan memberitahu mereka barang apa saja yang kamu ambil dan bawa. Untuk proses pembayaran, kamu perlu scan wajah kamu di mesin facial recognition mereka.

Nanti, hasil belanja kamu akan di-charge ke kartu kredit yang terhubung di aplikasi JD.id kamu. Canggih sekali, bukan?

Tambahan…

Meskipun big data memberi banyak kemudahan, bukan berarti tidak ada tantangan dalam menggunakannya. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah perusahaan atau organisasi hanya menggunakan data tanpa melibatkan manusia. Padahal untuk bisa menggunakan data tersebut dengan baik dan benar, perlu campur tangan manusia untuk mempelajarinya.

Yang pertama perlu diingat, big data adalah informasi yang terkumpul dalam jumlah besar. Meskipun sudah ada tools yang bisa membantu kamu untuk menyimpan data-data ini, volume data terus meningkat setiap tahunnya. Masih banyak organisasi yang kesulitan menampung data-datanya.

Tidak hanya untuk ditampung, data-data ini juga perlu diolah. Untuk mengolah data agar data-data yang kamu miliki sudah bersih atau sesuai dengan kebutuhan klien dan organisasi membutuhkan banyak pekerjaan. Data scientist menghabiskan 50-80% waktu mereka untuk menganalisa dan mempersiapkan data agar bisa digunakan.

Akhirnya, teknologi big data terus berubah dengan sangat cepat. Beberapa tahun yang lalu, Apache Hadoop adalah teknologi populer yang digunakan untuk menangani data besar. Kemudian Apache Spark diperkenalkan pada tahun 2014. Saat ini, kombinasi dari dua software ini tampaknya merupakan pendekatan terbaik. Mengikuti teknologi data masih menjadi suatu tantangan berkelanjutan baik untuk individual maupun organisasi.