6 perbedaan forex dan pasar saham, Kalau Kamu Tim yang mana ?

perbedaan forex dan pasar sahamPasar saham dan pasar valuta asing atau foreign exchange (forex) merupakan dua pasar keuangan yang paling populer di dunia investasi. Investasi di kedua pasar tersebut tergolong cukup menguntungkan, namun memiliki risiko: high risk, high return.

Dari keduanya juga kita dapat melakukan aktivitas trading (perdagangan) instrumen di dalamnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai instrumen tersebut.

Mekanisme trading di pasar forex dan saham pada dasarnya hampir sama. Namun demikian, ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara keduanya.

Pengetian forex dan pasar saham

Forex

Pengertian Forex

Foreign exchange atau yang biasa disingkat forex adalah sebuah transaksi pertukaran mata uang asing. Istilah ini lebih dikenal dengan sebutan valuta asing atau valas dalam bahasa Indonesia. Adapun terjadinya pertukaran mata uang asing ini tidak lain adalah karena adanya kebutuhan atas mata uang asing tersebut, seperti perjalanan ke luar negeri, berbelanja barang dari luar negeri, dan sebagainya.

Di samping kebutuhan non-profit, beberapa orang melakukan perdagangan forex dengan tujuan untuk mendapat laba. Pihak tersebut akan membeli sejumlah nominal mata uang tertentu untuk mendapat selisih keuntungan. Pelaku trading forex semacam ini tentu telah berpengalaman dan selalu memperhatikan berbagai macam faktor yang memberi pengaruh terhadap naik dan turunnya mata uang dunia.

Sejarah Singkat Forex

Masyarakat dunia tidak dapat membeli mata uang asing sebelum tahun 1944. Seperti contoh, seorang Amerika Serikat yang hanya memiliki dolar tidak dapat membeli mata uang Euro saat berjalan-jalan ke tanah Eropa. Pun ketika dia terpaksa membayar beberapa kebutuhannya, dolar Amerika Serikat tidak akan diterima sebagai alat jual beli.

Sebagai gantinya, seluruh transaksi internasional di semua penjuru dunia menggunakan harga emas internasional sebagai acuan untuk seluruh mata uang negara di perdagangan internasional. Barulah setelah 1970, mata uang dolar Amerika Serikat dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang dapat diterima di seluruh dunia.

Pasar Saham

Pengertian Pasar Saham

Pasar saham merupakan tempat dimana para investor terhubung untuk melakukan transaksi jual beli saham perusahaan publik baik melalui bursa maupun di luar dari bursa. Kegiatan di dalam pasar saham sudah diatur di dalam regulasi yang telah dibuat oleh pemerintah.

Aturan hukum tentang regulasi pasar saham sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-undang tersebut berisikan aturan dan ketentuan mengenai aktivitas di pasar modal.

Sejarah singkat

Menurut buku “Effectengids” yang dikeluarkan Vereniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.

Baru pada tahun 1912 tepatnya tanggal 14 Desember Amsterdamse Effectenbueurs membuka cabang bursa efek untuk pertama kalinya di Indonesia yang bertempat di Batavia (Jakarta).

Agar proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah kolonial Belanda tentu saja membutuhkan modal. Nah salah satu sumber modal yang digunakan saat itu adalah tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda yang mempunyai penghasilan di atas rata-rata.

Atas dasar itulah pada tanggal 14 Desember 1912 tersebut resmi berdiri pasar yang satu ini dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Namanya adalah Asosiasi Perdagangan Efek. Pasar ini terletak di Batavia (Jakarta) dengan efek yang diperjualbelikan berupa saham dan juga obligasi.

perbedaan forex dan pasar saham

  1. Instrumen yang Diperdagangkan

Dalam pasar saham, instrumen yang diperdagangkan adalah surat bukti kepemilikan atas perusahaan atau perseroan terbatas. Terdapat ratusan perusahaan yang terdaftar dalam suatu bursa saham yang bisa diperjual belikan sahamnya, seperti misalnya Astra International Indonesia (ASII), Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI), dan lain-lain. Sedangkan dalam pasar forex atau foreign exchange, instrumen yang diperdagangkan adalah mata uang negara-negara di dunia. Instrumen forex pada umumnya diperdagangkan dalam bentuk pasangan, seperti euro terhadap poundsterling (EUR/GBP), euro terhadap dolar Amerika Serikat (EUR/USD), poundsterling terhadap dolar Amerika Serikat (GBP/USD), dan lainnya.

  1. Waktu perdagangan

Pasar saham biasanya hanya beroperasi dari pagi hingga sore hari. Jam buka dan tutup bursa saham di setiap negara tentunya berbeda-beda, sebagai contoh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin-Kamis sesi I akan dibuka pada pukul 09.00-12.00 dan dilanjutkan sesi II pukul 13.30-15.49.59 WIB atau waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Sedangkan pada Jumat, sesi I dibuka pada pukul 09.00-11.30 dan sesi II pada pukul 14.00-15.49.59 WIB (JATS).

Sementara itu, jam perdagangan pasar forex berlangsung 24 jam nonstop mulai Senin hingga Jumat. Hal tersebut dikarenakan forex diperdagangkan di seluruh dunia yang memiliki perbedaan waktu. Dalam pasar forex terdapat empat sesi perdagangan di dunia, yaitu sesi Australia (Sydney) yang dimulai pukul 05.00 – 14.00 WIB, kemudian dilanjutkan oleh sesi Asia (Tokyo) dimulai pukul 07.00 – 16.00 WIB, sesi Eropa (London) yang dimulai pukul 13.00 – 22.00 WIB, dan sesi Amerika (New York) dimulai pukul 20.00 – 05.00 WIB.

  1. Leverage

Dalam pasar forex terdapat istilah leverage yang memungkinkan seseorang melakukan transaksi dengan modal yang lebih kecil dibandingkan modal sesungguhnya. Umumnya leverage dalam forex ditampilkan dalam bentuk proporsi tertentu, misalnya 1:100 hingga 1:1.000. Contohnya, leverage 1:100 berarti jika ingin melakukan transaksi senilai US$10.000, Anda cukup mengeluarkan modal senilai US$100 saja. Selisih dana transaksi dari modal itu dianggap sebagai dana pinjaman dari broker bagi para trader.

Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tidak bisa ditarik, hanya digunakan untuk bertrading saja. Pinjaman bisa diperoleh setelah trader menyetorkan modal sebagai margin (jumlah uang yang harus ada dalam saldo akun). Sedangkan leverage di pasar saham sangat kecil atau bahkan tidak ada. Sehingga ketika ingin membeli saham senilai Rp100 juta, tentunya Anda juga harus memiliki modal Rp100 juta.

  1. Liquiditas

Pasar forex merupakan pasar keuangan yang paling likuid dibandingkan lainnya karena kapitalisasinya sangat besar. Selalu tersedia cukup dana di pasar, sehingga semua penjual dapat dengan mudah menemukan pembeli. Sedangkan likuiditas di pasar saham sangat tergantung terhadap popularitas dan kapitalisasi saham yang dibeli. Saham-saham besar dan populer atau saham lapis satu (blue chips) akan lebih mudah dijual kembali. Namun, ketika membeli saham lapis ketiga atau small-cap stocks, bisa jadi akan sulit menjualnya kembali.

  1. Peluang keuntungan

Transaksi dalam pasar saham hanya terjadi satu arah, yakni diawali dengan membeli saham dan menjualnya setelah menunggu beberapa waktu. Selisih antara harga beli dan harga jual merupakan keuntungan ataupun kerugian. Oleh karena itu, peluang keuntungan atau profit dalam pasar saham hanya bisa diperoleh ketika harga bergerak naik.

Sedangkan dalam pasar forex terdapat istilah two-way opportunity, yakni Anda tetap bisa mencari peluang keuntungan, baik ketika harga bergerak naik maupun turun. Hal ini terjadi karena dalam perdagangan pasar forex memungkinkan transaksi dua arah. Ketika Anda memperkirakan harga bergerak naik, Anda bisa mengambil posisi Buy (long) untuk mencari keuntungan. Sebaliknya, ketika harga sedang turun, Anda bisa melakukan sell (short) untuk mendapatkan keuntungan.

  1. Volatilitas dan risiko

Volatilitas pasar forex sangat tinggi, artinya harga bisa naik tinggi dengan cepat dan dapat tiba-tiba turun secara cepat. Hal ini karena pasar forex sangat sensitif terhadap peristiwa politik, ekonomi, dan sosial suatu negara. Sementara itu, pola harga dalam pasar saham cenderung lebih stabil yang dapat dilacak dari waktu ke waktu. Semakin tinggi volatilitas, maka semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh. Namun, perlu diingat resikonya juga akan semakin tinggi.