Perbedaan Saham Blue Chip Dan Gorengan

perbedaan saham blue chip dan gorengan–  jika kamu sudah mengenal saham lebih dalam Pasti kamu tidak asing lagi dengan istilah blue chip dan saham gorengan. Blue chip ramai dibicarakan terutama pada investor-investor dalam jumlah besar. Memiliki saham blue chip berarti mempunyai peluang keuntungan yang lebih besar. Sedangkan saham gorengan kualitas yang diberikan buruk dan mengeruk keuntungan dalam jangka pendek. Tetapi, untuk kamu yang ingin memiliki saham pertama banyak yang merekomendasikan membeli saham blue chip karena tingkat resikonya lebih rendah dan kamu juga perlu mengetahui cara membedakan saham gorengan dengan blue chip

Perbedaan Saham Blue Chip dan Gorengan

untuk mencari perbedaan dari kedua saham di atas, baiknya kita mengerti dahulu apasih saham bluechip dan saham gorengan itu ?

Apa Itu Saham Blue Chip?

Saham blue chip adalah saham-saham yang paling likuid di Bursa Efek, karena market cap-nya paling besar. Jadi secara fluktuatif, pergerakan saham blue chip juga paling stabil.

Saham blue chip cocok untuk trader yang ingin mengurangi risiko trading, karena saham blue chip banyak ditradingkan, maka saham-saham blue chip juga lebih mudah dianalisa pergerakannya dengan analisa chart.

Saham blue chip biasanya memiliki pola-pola yang lebih mudah dibaca trader ketimbang saham gorengan. Dalam kondisi IHSG normal, saham blue chip akan membentuk pola-pola rebound-koreksi berulang dalam waktu 1-3 harian. Sehingga saham blue chip cocok untuk tipe trader low risk, yang tidak terlalu suka pergerakan saham high volatility

Tetapi bukan berarti saham blue chip tidak ada risikonya. Saham blue chip adalah saham-saham yang memberikan pengaruh besar pada IHSG, karena market cap-nya besar.

Oleh karena itu, ketika IHSG sedang turun, atau market lagi jatuh karena banyak berita negatif yang mempengaruhi pasar saham, saham-saham blue chip-lah yang akan jatuh duluan.

Sehingga, pergerakan IHSG juga memberikan pengaruh besar pada IHSG. Risikonya, kalau anda beli saham blue chip pada saat IHSG / pasar saham kita lagi lesu, maka saham-saham blue chip yang anda beli umumnya akan akan ikut turun.

Apa Itu Saham Gorengan?

Saham gorengan adalah saham berkualitas buruk plus berisiko tinggi yang telah direkayasa demi meraup keuntungan dalam jangka pendek. Dalam praktiknya, oknum akan memainkan pergerakan saham dan membuatnya seolah-olah memiliki fundamental yang bagus. Pada waktu tertentu nilainya akan berfluktuasi, namun tidak berlangsung lama.

Saham gorengan umumnya merupakan saham lapis kedua atau ketiga karena jumlah pemegangnya sedikit dan kapitalisasi pasarnya tidak begitu besar. Untuk menarik minat investor, oknum akan menawarkan produknya dalam harga murah sekaligus memberikan iming-iming return yang besar.

Bagi pemula, penawaran tersebut terdengar menggiurkan, bukan? Padahal, alih-alih memberikan keuntungan, saham gorengan lebih banyak menimbulkan kerugian karena nilainya bisa anjlok secara drastis hanya dalam hitungan hari.

Ciri-Ciri Saham Bluechip

Cara membedakan saham gorengan dan saham blue chip cukup mudah. Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki saham blue chip.

Kapitalisasi pasar yang besar

Blue chip pasti mempunyai pendapatan yang stabil dan nilai jual yang tinggi secara keseluruhan. Bahkan, nilai kapitalisasinya bisa mencapai triliunan rupiah. Dengan modal yang sangat besar tentu yang akan menyulitkan bandar.

Kinerja fundamental yang bagus

Sebuah perusahaan dapat dikelompokkan dalam kelompok ini bila memiliki nilai ROE ( return of equality ) sebesar 17 % dalam jangka waktu 4 tahun terakhir, REO sendiri merupakan alat ukur rasio berapa besar laba yang dihasilkan perusahaan dengan modal yang diberikan investor. Saham blue chip tentu saja masuk dalam kelompok ini karena memiliki laporan keuangan yang fantastis.

Likuiditas tinggi

Tidak hanya transaksi jual beli yang sering dilakukan pada saham ini. Besarnya saham yang dimiliki masyarakat umum maka akan semakin besar nilainya. Sehingga semakin sulit untuk dimanipulasi.

Berapa lama di bursa

Lamanya perusahaan yang bisa dikategorikan dalam kelompok ini minimal 6 tahun. Bila suatu perusahaan sudah mencapai rentang waktu tersebut maka bisa dikategorikan sebagai blue chip

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Guna menghindari transaksi saham yang digoreng, lakukan identifikasi berikut ini.

Perusahaan Memiliki Citra Buruk

Saat perusahaan mengalami masalah biasanya akan memengaruhi harga saham. Di saat bersamaan, bandar saham tak bertanggung jawab kemudian memanfaatkan momen tersebut untuk memainkan pergerakan saham agar terlihat aktif. Selain itu, perusahaan tempat saham gorengan sering kali menghasilkan keuntungan yang tidak sesuai dengan kinerja fundamentalnya.

Oh iya, Anda pun patut berhati-hati apabila emiten saham kerap dijatuhi suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terlilit utang atau memperdagangkan saham dengan harga tidak normal. Hal tersebut bisa menjadi indikasi saham gorengan.

Terdaftar Dalam Unusual Market Activity (UMA)

Saham gorengan kerap memberikan kejutan bagi pemiliknya. Dalam kurun beberapa waktu, harganya bisa mendadak naik sampai batas auto reject atas dan turun secara drastis. Bila sudah begini, saham emiten tersebut biasanya tercatat sebagai Unusual Market Activity (UMA) hingga berbuntut mendapat teguran dari BEI.

Punya Kapitalisasi Pasar Terbatas namun Nilai Transaksinya Tidak Wajar

Seperti penjelasan sebelumnya, saham-saham yang digoreng biasanya saham lapis kedua dan ketiga (junk stock) dengan kapitalisasi pasar terbatas atau dapat diartikan perusahaan berkembang yang kondisi keuangannya belum stabil.

Normalnya nilai transaksi junk stock di bawah saham lapis satu (blue chip). Jika Anda menemukan nilai transaksi harian junk stock melonjak hingga menyamai blue chip, calon investor patut curiga mengenai praktik saham gorengan.

Tips Jitu Menghindari Saham Gorengan

Untuk para pemula, ikuti trik berikut agar terhindar dari praktik saham gorengan.

  • Pantau Terus Informasi Unusual Market Activity (UMA)

Tips pertama yaitu selalu mengupdate informasi terkait saham mana saja yang dinyatakan miliki UMA oleh BEI. Informasi terbaru menyebutkan BEI berhasil mencatat 5 emiten yang diindikasi punya pergerakan di luar kebiasaan, di antaranya adalah SAFE, ENVY, AGRO, PURE, dan RMBA.

  • Pilihlah Saham Blue Chip

Langkah selanjutnya adalah pilihlah emiten saham unggulan dengan reputasi baik atau biasa disebut blue chip. Blue Chip cenderung mudah diperjualbelikan melalui pasar saham karena memiliki banyak peminat. Dengan demikian, risiko bandar saham memainkan pergerakan saham pun semakin minim. Adapun beberapa contoh emiten yang termasuk sebagai blue chip adalah TLKM, BBCA, BBRI, dan ASII.

CARA DIVERSIFIKASI SAHAM UNTUK TRADER

Sebagai trader, ada baiknya anda melakukan diversifikasi pemilihan saham. Jangan memasukkan semua modal di saham gorengan, karena risikonya besar.

Sebaliknya, jangan memasukkan semua modal juga di saham blue chip, karena saat IHSG jatuh, saham blue chip-lah yang akan jatuh duluan.

Anda bisa diversifikasi katakanlah 50% modal untuk trading saham2 blue chip. Kemudian 45% untuk saham2 lapis dua dan sisanya trading di saham gorengan untuk scalping.

Dalam praktikknya, strategi diversifikasi ini bisa memberikan anda pilihan saham lebih banyak, dan variasi strategi, sehingga anda bisa lebih fleksibel menghadapi market.