5 Cara Menjadi Millenial Yang Cerdas Keuangan

millenial cerdas keuangan

Millenial cerdas keuangan – Bonus demografi berupa ledakan usia produktif bisa menjadi peluang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi bisa juga menjadi bencana apabila tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun).

Tidak salah bila pemuda disebut sebagai penentu masa depan Indonesia. Generasi Millenial lahir pada kisaran tahun 1980 – 2000-an, generasi pertama yang tumbuh dengan komputer dan internet sehingga lebih mudah untuk mempelajari sektor keuangan dan menerapkannya ke dalam kehidupan.

Untuk berinvestasi, millenial cukup mengakses segala hal yang dibutuhkannya melalui internet di gadget mereka. Sayangnya, mereka kurang peduli terhadap produk-produk keuangan. Gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan membuat mereka sulit untuk mengatur keuangan.

Padahal, pengetahuan untuk mengelola keuangan semestinya ditanamkan sejak dini agar masa depannya terjamin. Mengutip dari laman Otorititas Jasa Keuangan (OJK), keberhasilan dalam mengelola keuangan ditentukan oleh kedisiplinan untuk menjaga konsistensi gaya hidup hemat dan cerdas.

Hidup hemat berbeda dengan pelit. Hidup hemat adalah mampu untuk mengutamakan kebutuhan di atas keinginan serta mengatur pemenuhan kebutuhan dengan hal-hal berkualitas secara efisien. Jadi, gaya hidup hemat bukan berarti menekan pengeluaran sehingga tidak memperhatikan kualitas, tetapi mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan seimbang dengan penghasilan.

Agar berhasil dalam mengelola keuangan, sangat penting untuk menentukan tujuan supaya bisa lebih fokus dalam merencanakan keuangan.

  1. Apa tujuan keuangan jangka pendek dan jangka Panjang
  2. Berapa besar dana yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut
  3. Tentukan deadline sehingga bisa memantau progress pengelolaan keuangan tersebut.

Berikut beberapa cara menjadi millennial yang cerdas keuangan.

Download Aplikasi Manajemen Bisnis, Klik Disini !!

Cara Menjadi Millenial Cerdas Keuangan

millenial cerdas keuangan

  1. Memeriksa uang secara berkala

Periksalah jumlah tabungan yang Anda miliki secara rutin untuk mengetahui berapa banyak uang yang dapat Anda belanjakan, tetapi dengan tetap menyisihkan sebagian darinya agar saldo rekening tidak dalam keadaan kosong. Jangan pernah membelanjakan uang yang ada pada tabungan Anda hingga benar-benar habis tanpa menyisakan sepeser pun karena hal itu hanya akan mendatangkan berbagai masalah dan kesulitan.

baca juga : apa itu diverifikasikan dalam bisnis

Buatlah target mengenai jumlah uang yang harus ada pada rekening tabungan Anda setiap bulannya. Ketika jumlahnya tidak sesuai dengan target, maka berusahalah lebih giat agar dapat sesuai target. Dengan membuat target, maka Anda akan terpacu untuk menabung secara rutin dan  menyisihkan setiap uang yang digunakan. Selain itu, Anda juga akan lebih menahan diri dengan membelanjakan uang hanya untuk barang-barang yang dianggap penting saja dan memiliki nilai manfaat. Demi terwujudnya hal itu tentu diperlukan kesabaran, kedisiplinan dan pemeriksaan rekening secara rutin.

  1. Memiliki dana simpanan / dana darurat

Anda tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi kepada Anda dalam beberapa menit ke depan. Sesuatu hal yang tidak direncanakan dan di luar kendali dapat terjadi kapan saja dalam sekejap mata. Sebagai contoh ketika Anda atau keluarga tiba-tiba mengalami jatuh sakit dan harus di rawat, tentu akan membutuhkan biaya pengobatan yang cukup besar.

Biaya tersebut merupakan pengeluaran yang tidak terduga, maka kemungkinan terburuk dari permasalahan ini yaitu Anda akan menjual semua barang yang dimiliki atau kehilangan pekerjaan. Itulah mengapa penting bagi setiap orang untuk memiliki dana darurat. Cara terbaik untuk dapat membuat dana darurat yaitu dengan membuat rencana tabungan dimana Anda akan menyetor sebagian dari gaji Anda ke rekening tabungan yang terpisah.

  1. Manfaatkan teknologi sebaik mungkin

Mereka yang saat ini sukses diantaranya adalah yang dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Terdapat banyak aplikasi yang dapat membantu Anda dalam segala urusan. Salah satunya yaitu aplikasi yang memberi bantuan kepada Anda mengenai masalah finansial. Aplikasi tersebut akan mengkategorikan kebiasaan belanja Anda dan membantu dalam mengelola pengeluaran.

Dengan begitu, Anda akan terbantu untuk menghemat uang setiap bulannya dan termasuk dalam hal mentransfer uang itu langsung ke tabungan Anda. Aplikasi keuangan online dapat membantu Anda membuat anggaran yang bisa diterapkan dalam gaya hidup dan akhirnya dapat mengubah pemasukan bersih Anda setiap bulannya.

Saat ini terdapat banyak aplikasi yang dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan. Salah satu aplikasi tersebut adalah Clarity Money. Aplikasi seluler seperti Clarity Money dapat membantu Anda melacak kebiasaan belanja yang boros. Aplikasi tersebut juga dapat merekomendasikan di mana Anda dapat menghemat uang setiap bulan dan kemudian mentransfer uang itu langsung ke tabungan Anda.

  1. Lakukan investasi dengan baik

Investasi dapat dianggap sebagai tabungan jangka panjang karena keuntungan dari kegiatan ini baru bisa Anda rasakan di kemudian hari. Ada banyak sektor yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestasikan sebagian uang yang Anda miliki. Setiap sektor menawarkan jumlah keuntungan dan jangka waktu yang berbeda-beda.

Baca juga : manfaat melakukan riset kompetitor

Adapun sektor yang saat ini cukup diminati oleh masyarakat untuk berinvestasi diantaranya pertanian, peternakan dan properti. Selain ketiga sektor tersebut, banyak pula masyarakat yang menginvestasikan uangnya dalam bentuk emas. Harga emas dari waktu ke waktu memang cenderung mengalami kenaikan. Disamping itu, investasi emas memiliki risiko yang sangat rendah. Sedangkan investasi dalam sektor peternakan, pertanian dan properti memiliki risiko yang cukup besar. Jika tidak mampu mengatasi risiko yang terjadi, maka Anda akan mengalami kerugian.

  1. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

Kebanyakan millenial menggunakan prinsip “kamu hidup sekali (you only live once) yang membuat gaya hidup serta biaya pergaulan mereka semakin meningkat. Mereka sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Ketika melihat barang bagus di mall, mereka langsung membeli tanpa memikirkan apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak, dan pada akhirnya menyesal telah membeli barang tersebut. Hindari membeli barang karena dasar keinginan bukan kebutuhan.

Selanjutnya, usahakan supaya tidak memiliki utang. Hindari hal-hal konsumtif seperti ajakan hangout yang terlalu sering, terutama untuk hal-hal yang belum terlalu kalian butuhkan dan bukan termasuk tujuan keuangan kalian. Sebelum membeli sesuatu, periksa dulu kondisi keuangan kalian. Jangan karena keinginan untuk tampil keren membuat kalian berhutang. Kaum milenial dapat memanfaatkan aplikasi di gadget untuk mengetahui berbagai promo diskon.

Bila ingin keuangan terkontrol tiap bulannya, bisa memakai aplikasi pengelola keuangan sehingga bisa lebih mudah mengevaluasi setiap bulannya. Saat uang jajan atau gaji masuk ke rekening, usahakan agar membuat rencana keuangan sesuai skala prioritas. Triknya kalian bisa menerapkan rumus 40-30-20-10 dalam rencana keuangan. 40% adalah anggaran untuk keperluan sehari-hari, 30% untuk kebutuhan utang, 20% untuk investasi dan tabungan, serta 10% untuk keperluan sosial.

Download Aplikasi Manajemen Bisnis, Klik Disini !!