Apa itu Computer Based Test (CBT) ? – Kecanggihan teknologi di semua bidang tidak bisa dihindari termasuk dalam hal tes Penerimaan Mahasiswa Baru. Menanggapi serta mengikuti kemajuan dan perkembangan teknologi sudah seharusnya sistem ujian yang konvensional beralih ke sistem yang terkomputerisasi.
Computer Based Test (CBT) Sudah banyak di pakai oleh sekolah sekolah untuk mengokomdasi siswa-siswa menghadapi tes sekolah.
Selain itu Tidak hanya ujian, pemeriksaan jawaban juga bisa dilakukan dengan online dengan bantuan sistem yang sudah diatur sebelumnya. Cara ini dianggap lebih efisien dan sangat praktis, sehingga bisa digunakan dalam masa pandemi seperti saat ini. Siswa bisa mengerjakan ujian dengan hanya berada di rumah, dan guru yang memeriksa bisa dengan sambil mengerjakan tugas lainnya. Sistem online ini menguntungkan banyak pihak, tingkat kesalahan juga bisa diminimalisir.
Daftar Isi
Apa itu Computer Based Test ? Pengertian CBT
Tes berbasis komputer atau dalam bahasa inggris disebut Computer Based Test (CBT) adalah salah satu sistem pelaksanaan ujian yang menggunakan media komputer untuk melaksanakannya. Mulai dari pembuatan hingga pelaksanaannya dilakukan dalam sistem komputerisasi, biasanya paket soal yang disediakan terdiri dari beberapa paket soal yang berbeda sehingga siswa akan diberi soal secara acak dengan teman lainnya. CBT tentu berbeda dengan PBT atau Paper Based Test secara media pengerjaan, PBT biasanya dilakukan menggunakan media kertas dan pensil untuk membulatkan dan menghitamkan jawaban yang sesuai.
Sedangkan dalam CBT hanya diperlukan menggeser dan mengklik kursor pada jawaban yang sesuai. Ujian dengan menggunakan kertas membuat peserta harus memiliki ketelitian yang tinggi, sebab jika jawaban yang dihitamkan tidak sesuai dengan aturan akan sulit dibaca nantinya. Kertas ujian juga rentan rusak jika terus-terusan dihapus atau justru terkena air. Menggunakan sistem CBT akan mengurangi resiko tersebut sehingga Anda bisa lebih fokus dalam mengerjakan ujian.
Tujuan Dari Sistem Computer Based Test CBT
Pelaksanaan Ujian berbasis Computer Based Test CBT ini diharapkan dapat memenuhi tujuan berikut ini, yaitu;
- Meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan ujian nasional,
- Memperlancar proses pengadaan ujian nasional,
- Mempercepat perolehan hasil ujian nasional secara detail pada siswa, orang tua dan sekolah,
- Demi mengurangi tingkat kecurangan yang selama ini muncul dalam ulangan berbasis kertas (Paper Based Test). Di saat yang sama, CBT juga meningkatkan Indeks Integritas UN 2015 sekolah di seluruh Indonesia.
Kapan Pertamakali Computer Based Test CBT di Gunakan Di Indonesia
CBT (Computer Based Test) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 saat penyelenggaraan UN (Ujian Nasional) atau dikenal juga sebagai UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA dan SMK.
Pada tahun 2014 tidak semua sekolah di Indonesia menggunakan CBT hanya beberapa sekolah saja, dikarenakan tahun 2014 merupakan petama kali diadakan CBT sehingga tidak semua sekolah siap untuk melaksankan CBT dan tidak mempunyai fasilitas yang memadai.
Akan tetapi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2016 terjadi peningkatan yang cukup tajam dalam jumlah penyelenggaraan UN menggunakan Computer Based Test CBT terutama untuk SMA/MA SMK di Indonesia.
Selain itu di tahun 2016 bukan hanya pelaksanaan UN yang menggunakan CBT tetapi sebagian pelaksanaan SBMPT juga sudah mulai menggunakan Computer Based Test CBT. Pada tahun ini yaitu tahun 2017, beberapa SMP di Indonesia juga telah menggunakan Computer Based Test CBT.
Bentuk Bentuk CBT
Dalam penelitian Endah Mastuti dalam Jurnal Penelitian Psikologi (2016), bentuk-bentuk CBT berdasarkan pendapat Batram:
Terbuka (Open Mode)
Dapat diikuti oleh siapapun dan tanpa pengawasan siapapun misalnya tes terbuka yang tersedia di internet.
Terkontrol (Controlled Mode)
Tes ini hampir sama dengan Tes Terbuka. Tanpa pengawasan. Hanya saja tes ini dilakukan oleh peserta yang telah terdaftar. Peserta memiliki username dan password masing-masing untuk masuk ke halaman tes.
Supervised Mode
Terdapat supervisor dalam bentuk CBT ini. Supervisor ini bertugas mengidentifikasi peserta. Administrator berperan me-login-kan peserta agar bisa mengikuti dan menyelesaikan tes.
Managed Mode
Sedangkan bentuk CBT Managed Mode ini dilakukan secara terpusat. Pihak yang mengatur penyelenggaraan tes berperan mengatur tes dan melatih kemampuan staf agar mampu mengontrol jalannya tes.
Kelebihan dan Kekurangan CBT Di Indonesia
Kelebihan
Menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang tak bisa dicegah.
Ujian dengan metode konvensional yang menggunakan kertas sudah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun. Kini zaman mulai berubah menuju ke dunia digital. Satu-persatu negara, satu-persatu aspek kehidupan manusia, semuanya akan berganti menjadi sistem digital. Jika tidak secepatnya beradaptasi, maka pendidikan Indonesia akan semakin tertinggal dan terlindas oleh zaman. Mau tak mau, suka tak suka, zaman digital akan segera menjadi pilihan yang wajib dipakai.
Menjaga kelestarian bumi.
Berapa banyak pohon yang telah ditebang untuk menyuplai kebutuhan kertas manusia, sementara polusi semakin bertambah? Dengan mengurangi pengunaan kertas, artinya sekolah telah berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian bumi. Mari ciptakan bumi hijau!
Menghemat waktu.
Dalam pelaksanaan PBT, peserta harus melengkapi data diri di dalam lembar jawaban komputer. Hal ini menyita waktu yang cukup banyak. Sedangkan dalam pelaksanaan CBT peserta dapat menghemat waktu karena peserta hanya perlu login dan data diri peserta akan terdeteksi.
Menghemat biaya percetakan.
Selain menggunakan kertas yang banyak, PBT juga melibatkan banyak percetakan dengan anggaran yang tidak sedikit. Oleh karena itu, CBT menghemat biaya percetakan karena semua soal ujian berbentuk soft copy bukan hard copy.
Menghemat tenaga guru dalam proses persiapan dan sesudah ujian.
Guru tidak perlu disibukkan dengan persiapan ujian yang panjang, seperti mencetak dan memperbanyak kertas ujian. Cukup dengan satu kali meng-input soal ke server, seluruh siswa sudah bisa mengikuti ujian. Begitu juga dengan waktu pasca ujian, guru tidak perlu pusing memeriksa hasil ujian yang menumpuk berlembar-lembar. Sistem CBT akan mengakumulasi secara otomatis nilai hasil ujian para siswa berdasarkan kunci jawaban yang telah diinput sebelumnya.
Lalu Apa Kekurangan Sistem CBT ?
Kerugian Menggunakan Sistem CBT
Ketersediaan hardware
Di sekolah-sekolah di kota-kota besar, memiliki laboratorium komputer adalah hal yang wajib. Tetapi hal ini tidak berlaku di sekolah-sekolah terpencil yang ketersediaan komputer yang sangat terbatas. Hal ini memperhambat dalam pelaksanaan CBT.
Server yang lemah
Server yang lemah juga memperhambat pelaksanaan CBT. Jumlah client yang banyak namun server lemah dapat menyebabkan error dan pelaksanaan CBT terhambat dan menyita waktu yang banyak.
Penglihatan peserta lebih cepat lelah
Menatap layar komputer yang lama dapat menyebabkan penglihatan peserta lebih cepat lelah karena radiasi komputer.
Sumber: http://ainindianurulr.blogspot.com/2017/10/mengenal-sistem-cbt-agar-siap-saat-ujian.html