8 Tips Jitu Dalam Kelola Keuangan Toko Kelontong Yang Benar

kelola keuangan toko kelontong

Kelola keuangan toko kelontong – Toko kelontong atau biasa yang disebut sebagai warung juga harus memiliki pengelolaan uang yang baik. Dengan mengelola keuangan dengan baik, anda akan mendapatkan keuntungan yang relative lebih besar dari toko lainnya.

Ada banyak sekali cara cara yang bisa anda lakukan dalam mengelola keuangan toko kelontong anda. Jika pengelolaan uang sudah benar, maka usaha toko tersebut bisa semakin berkembang dan memberikan keuntungan yang banyak.

Meskipun hanya toko kecil yang dikelola oleh perorangan, namun untuk pengelolaan keuangannya tetap tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pengelolaan yang tepat, kerugian akan semakin minim. Nah, bagi Anda yang baru saja membuka usaha toko kelontong, simak baik baik beberapa cara mengatur keuangan berikut ini agar toko tidak mengalami kerugian.

Tips Kelola keuangan toko kelontong

kelola keuangan toko kelontong

  1. Minimalkan hutang piutang

Dalam bisnis, tentu saja ada yang namanya utang piutang. Apalagi jika Anda membuka warung kelontong di sekitar kawasan padat penduduk, pastinya utang piutang ini akan sering terjadi.

Nah, untuk perkembangan bisnis Anda menjadi lebih baik, hindari penumpukan piutang yang terlalu banyak. Bahkan, jika perlu Anda  harus membatasi adanya piutang.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir keuangan yang tidak stabil. Karena, jika modal tidak segera kembali, untuk memenuhi kebutuhan warung yang selanjutnya akan kesulitan. Untuk membatasi piutang ini, Anda bisa memberlakukan setiap pembeli hanya bisa hutang dalam jumlah tertentu saja.

baca juga : 6 keuntungan bisnis properti

Dan juga apabila Anda ingin usaha yang sedang Anda  tekuni bisa dikelola dan berjalan dengan baik, alangkah lebih baiknya jika Anda menghindari hutang usaha.

Meskipun berhutang dengan tujuan mengembangkan usaha sah saja untuk dilakukan, namun hal tersebut memerlukan pertimbangan yang matang.

Hutang usaha akan memberi dampak fatal apabila Anda tidak bisa melunasinya. Lebih lagi juga akan berpengaruh terhadap perhitungan keuangan bisnis kelontong yang Anda jalani.

  1. Lakukan Sebuah pembukuan

Selain memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya buatlah pembukuan. Pembukuan yang dimaksud ini yaitu mencatat pengeluaran dan pemasukan pada warung tersebut.

lebih bagus lagi jika Anda mencatat apa saja yang anda belanjakan dan pemasukan, untuk mengetahui stock apa yang habis.

Dengan melakukan pembukuan atau pencatatan setiap harinya, maka akan memudahkan Anda dalam mengetahui perkembangan usaha.

Karena dengan catatan yang lengkap, mengetahui berapa keuntungan yang Anda peroleh akan segera diketahui. Bahkan, Anda bisa lebih mudah dalam mengidentifikasi jika terjadi kerugian sekecil apapun.

  1. Buat presentase

Ketika sudah berhasil memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, maka sekarang saatnya Anda menentukan berapa persentase keuntungan yang akan Anda gunakan untuk kebutuhan warung agar semakin berkembang.

Dari keuntungan yang sudah diperoleh dan tercatat, maka cobalah untuk mengalokasikan keuangan bisnis kelontong Anda tersebut dengan menganut perbandingan 10:10:20:30:30. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

  • 10% dari keuntungan digunakan untuk kegiatan amal zakat
  • 10% berikutnya digunakan untuk tabungan yang tidak boleh diambil, yang jika sudah terkumpul bisa untuk investasi
  • 20% digunakan kembali untuk perputaran toko agar lebih berkembang
  • 30% untuk membayar cicilan atau hutang (jika ada) jika tidak ada, bisa ditambahkan untuk tabungan
  • 30% untuk keperluan pribadi

baca juga : cara sukses memimpin start up

Berdasarkan persentase di atas, Anda hanya bisa menggunakan hasil keuntungan untuk keperluan pribadi sebesar 30% saja. Kebutuhan setiap orang mungkin berbeda-beda, namun alangkah baiknya jangan terlalu banyak mengambil keuntungan untuk keperluan pribadi agar bisnis Anda bisa lebih cepat berhasil.

  1. Pisahkan uang pribadi dan uang usaha anda

Hal yang satu ini sangat penting untuk dilakukan. Dengan memisahkan keuangan bisnis kelontong dengan keuangan pribadi yang Anda miliki, maka laju pertumbuhan usaha Anda akan lebih mudah untuk dikontrol.

Anda yang masih menganggap remeh hal ini karena berpikiran bahwa lebih tau mana uang pribadi dan uang usaha meskipun menyatukannya, maka harus segera mengubah pola pikir tersebut.

Sekecil apapun masalah yang Anda anggap remeh, jika terlalu lama dibiarkan maka hal itu akan menjadi sebuah masalah besar. Ketika masalah sudah membesar maka Anda akan lebih sulit untuk menanganinya.

  1. Selalu catat pemasukan dan pengeluaran

Memang sudah menjadi keharusan bahwa pencatatan mengenai segala bentuk pemasukkan dan pengeluaran dicatat sejak usaha pertama beroperasi. Hal ini memiliki tujuan agar Anda lebih bisa mengontrol perputaran uang dari segala bentuk transaksi.

Pencatatan yang rapi dan teliti akan semakin memudahkan Anda untuk bisa memikirkan langkah-langkah kedepan, dan mengambil kebijakan untuk bisa lebih mengembangkan usaha yang Anda miliki.

Umumnya, pencatatan dilakukan tiap kali terdapat transaksi. Atau jika tidak, Anda bisa menulis pada catatan kecil untuk setiap transaksi, kemudian dimasukan pada buku rekapan setelah toko selesai beroperasi.

Hasil rekapan harian tersebut kemudian dievaluasi setiap minggu untuk bisa mengetahui arus keuangan bisnis kelontong Anda, dan mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui berapa uang yang keluar untuk keperluan modal belanja.

Apabila ingin laporan keuangan toko Anda tercatat dengan rapi, gunakan aplikasi akuntansi. Karena dengan aplikasi tersebut, segala bentuk transaksi akan dikerjakan secara otomatis. Selain bisa menghemat waktu, juga bisa meminimalisir kekeliruan Anda dalam melakukan penghitungan.

  1. Meminimalisir stok barang

Terlalu banyak menyetok barang maka akan membuat uang Anda mengendap di produk tersebut. Meskipun nantinya produk tersebut juga akan terjual, namun dalam melakukan penyetokan juga harus sesuai dengan jumlah permintaan pada barang tersebut.

Contoh kecilnya adalah untuk produk mie instan. Beberapa toko grosir memperbolehkan mengambil 1 dus dengan varian yang berbeda. Seperti 1 dus mie instan yang berisi 40 buah diisi dengan 2 pembagian rasa, yakni 20 mie goreng dan 20 mie kuah. Amatilah produk mana yang cepat habis, maka disitulah Anda bisa melakukan stock 1 dus per satu varian.

  1. Menerapkan system FIFO

Sistem FIFO merupakan singkatan dari sistem First In First Out. Hal ini berarti, barang yang pertama masuk itulah yang harus keluar terlebih dahulu.sistem ini memiliki tujuan untuk bisa meminimalisir adanya barang yang rusak maupun berjamur.

baca juga :  7 tips memulai investasi emas

Dengan sistem ini pula, Anda jadi tidak memiliki penumpukan stok. Terlebih jika toko kelontong Anda banyak menjual barang berupa makanan ringan yang memiliki tanggal kadaluarsa dan cenderung mudah rusak.

  1. Gaji diri anda sendiri

Mungkin dengan melakukan perbandingan seperti persentase diatas cukup rumit untuk Anda lakukan. Akan tetapi bagaimana cara lain untuk bisa menikmati keuntungan namun keuangan bisnis kelontong Anda tetap terkondisikan?

Setelah melakukan pencatatan mengenai keuntungan yang Anda peroleh setiap bulannya, pastikan terlebih dahulu jika keuntungan tersebut stabil dan tidak mudah naik turun setiap bulannya.

Jika sudah benar-benar mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan, maka dari situlah Anda bisa memperkirakan berapa yang bisa Anda ambil untuk memenuhi kebutuhan pribadi Anda.

Namun apabila kondisi keuntungan Anda fluktuatif atau naik turun, alangkah baiknya jika Anda menggunakan untuk keperluan pribadi hanya sebesar 20% dari omset warung. Hal ini untuk mengantisipasi jika omset mengalami penurunan, maka Anda tidak begitu merasa terbebani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan.