Pengertian Brand Storytelling dan Mengapa sangat penting bagi bisnis

pengertian brand storytelling– Ketika sedang menjalankan branding pada suatu bisnis, brand storytelling adalah salah satu komponen yang kerap kali dilewatkan oleh para marketer, padahal brand storytelling memiliki dampak yang cukup besar untuk suatu bisnis.

Selain mampu memperkuat identitas, brand storytelling pun mampu membuat para calon pelanggan lebih tertarik untuk menggunakan jasa atau membeli produk yang Anda tawarkan.

Lantas, apa itu brand storytelling, siapa yang bertugas untuk membuatnya, dan apa manfaatnya untuk suatu perusahaan? temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang brand storytelling ini hingga selesai.

Pengertian Brand Storytelling

Brand storytelling adalah suatu narasi di balik suatu merek atau brand, yang dibuat untuk memperkuat identitas dari brand atau merek itu sendiri. Kebanyakan orang menganggap bahwa brand storytelling ini sangat erat kaitannya dengan sejarah berdirinya perusahaan. Padahal, brand storytelling bukan hanya tentang sejarah perusahaan.

Dilansir dari laman Echo Storiesbrand storytelling adalah kegiatan membuat narasi yang mencakup fakta dan juga perasaan terkait brand mereka. Hal ini termasuk dengan apa yang perusahaan tawarkan atau perusahaan ciptakan.

Bersumber dari laman Hubspotbrand storytelling  mampu membuat pelanggan lebih mengingat perusahaan Anda, mengembangkan empati pelanggan, dan akhirnya akan sangat peduli dengan brand Anda.

Istilahnya hampir sama seperti buku novel. Terdapat karakter, permasalahan, lalu bertemu dengan orang bijak yang mampu memberikan solusi terbaik, hingga pada akhirnya mereka bisa melakukan solusi tersebut. Umumnya, hal ini dikenal dengan framework StoryBoard. Berikut ini adalah ilustrasi gambarnya:

Karakter yang berada di awal adalah pelanggan bisnis Anda, lalu mereka dihadapkan dengan masalah dan memerlukan bantuan.

Setelah itu, hadirlah brand Anda yang mempunyai solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Lalu, muncullah rencana yang memiliki penjelasan terkait cara membeli, after sales service, dll. Saat sudah tertarik, calon pelanggan pun akan mengambil suatu tindakan yang dapat berujung pada dua kemungkinan utama, yakni membeli produk atau tidak memberi sama sekali.

Pada intinya, brand storytelling yang diciptakan adalah suatu gambaran apa yang bisa Anda tawarkan pada calon pelanggan dan bagaimana kisah tersebut berlangsung.

Manfaat Membuat Brand Storytelling?

Selain mampu meningkatkan identitas, brand storytelling juga dibuat agar suatu brand mempunyai semacam poros yang nantinya bisa dijadikan sebagai pedoman. Contohnya, saat Anda membuat marketing campaign, baik itu untuk produk ataupun untuk brand Anda. Nah, di dalamnya pasti ada beberapa hal yang harus Anda tonjolkan.

Dengan menggunakan brand storytelling, maka Anda bisa tahu apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu tanpa melupakan nilai utama yang diterapkan.

Contoh selanjutnya, Anda ingin membuat suatu iklan untuk menjual pakaian Anda, lalu bisnis Anda menganut gerakan sustainable fashion. Tanpa menggunakan brand storytelling yang jelas, maka Anda tidak akan tahu bahwa bisnis Anda menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan dan tahan lama, memberikan gaji pekerja secara layak, dll.

Namun, jika hal tersebut dijelaskan dalam brand storytelling, maka setiap pelanggan mempunyai concern yang sama terkait dunia fashion, dan pada akhirnya tergerak untuk membeli produk Anda.

Dikutip dari laman Marketing Insider Group, saat brand storytelling dirangkai dengan baik, maka akan memberikan keuntungan berupa:

  • Memberikan kejelasan terkait brand Anda
  • Menawarkan pengalaman baru, bukan hanya produk atau jasa saja.
  • Membuat para calon pelanggan merasa harus membeli produk atau jasa Anda.
  • Meningkatkan lead generation.

Bagaimana Cara Membuat Brand storytelling

  1. Menceritakan Brand secara Sederhana

Dengan menceritakan brand sesederhana mungkin pada brand storytelling, maka kisah yang sederhana pun akan tampak lebih realistis dan bisa dipercaya oleh calon pelanggan. Untuk itu, disarankan untuk membuat suatu kisah dalam tiga rangkaian besar saja

  1. Menciptakan Hubungan Baik dengan Konsumen

Hal yang harus sangat perlu untuk diperhatikan di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini adalah bisa terus terhubung dengan konsumen. Bisnis harus terus terhubung dengan konsumen dengan cara yang mampu menarik perhatian mereka dan melibatkan mereka lebih jauh lagi.

Untuk itu, dengan adanya proses pendekatan tersebut, penceritaan pada suatu brand akan bisa masuk ke benak konsumen. Dengan begitu, Anda bisa menceritakan dan memberitahu tentang brand Anda. Untuk itu, brand Anda harus mampu memberikan inspirasi pada konsumen.

  1. Menciptakan Citra Merek dengan Narasi yang Unik

Anda bisa menanamkan di benak konsumen tentang citra brand Anda dengan menggunakan narasi yang unik. Dalam hal ini, unik bisa diartikan sebagai bentuk yang lucu, mengejutkan, ekstrem, mencolok, memancing rasa penasaran, dan masih banyak lagi.

Dengan menggunakan narasi yang unik, maka nantinya akan menghasilkan suatu titik yang  tidak akan dengan mudah mampu dilupakan oleh setiap konsumen.

  1. Menjadi Seorang Individu

Agar brand storytelling yang Anda buat terkesan autentik dan konsisten, maka salah satu metode yang bisa Anda lakukan adalah dengan menceritakan awal mula kisah terbentuknya brand Anda secara nyata pada para pelanggan.

Anda bisa menceritakan kenapa Anda memilih untuk memulai bisnis Anda saat ini, dan Anda juga bisa membuat versi ini dengan menceritakannya pada orang lain.

Kisah yang jujur terkait bagaimana seseorang memulai bisnisnya bisa menjadi cara yang ampuh agar bisa terhubung dengan konsumen.

Jenis-jenis Brand Storytelling 

  1. Short Snippets

Setiap content creator akan selalu berusaha keras untuk bisa menarik para konsumen dalam memeriksa situs atau toko e-commerce mereka. Nah, salah satu bentuk brand storytelling yang sering mereka lakukan adalah dengan membuat snippet menggunakan konten yang panjang dan di upload ke story instagram atau Youtube.

Selanjutnya, mereka akan meng-upload versi lengkapnya di situs ataupun e-commerce mereka masing-masing.

  1. Cerita “Clickbait

Dengan adanya tantang story instagram yang hanya 15 detik, setiap marketer harus bisa memutar otak agar bisa membentuk brand storytelling agar bisa menangkap perhatian para penonton dengan lebih awal dari 15 detik saja.

Tentunya, cari ini dibuat dengan membuat cerita-cerita clickbait yang mampu membuat penonton penasaran dan betah untuk menonton.

Tantangan Dalam Membuat Brand Storytelling 

  1. Desainer akan Semakin Dibutuhkan

Karena saat ini muncul beberapa bentuk story untuk melakukan branding, maka banyak perusahaan yang mulai mengadopsi budaya membuat story dan nantinya akan memerlukan banyak desainer.

Karena bentuk stories tentunya akan menjadi lebih sulit dari pada konten pada umumnya, tentunya mereka membutuhkan desainer dengan jam terbang yang tinggi agar pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik.

  1. Kesempatan Meraih Audiens Baru akan Lebih Banyak

Kemungkinan besar, google akan memberikan fitur story agar setiap perusahaan bisa menulis story mereka secara lebih bebas. Hal ini tentunya akan membuat banyak audiens baru berdatangan.

Disadari atau tidak, saat ini banyak orang yang tidak terlalu percaya dengan media sosial, dan lebih percaya dengan mesin pencarian Google. Hal inilah yang digunakan oleh Google untuk bisa memperluas pasar pebisnis.

  1. Lebih Dekat dengan Para Konsumen

Suatu brand akan menjadi semakin lebih transparan dalam upaya marketingnya. Contohnya, brand bisa menampilkan video behind-the-scene dari pembuatan produknya. Sehingga, konsumen pun akan merasa lebih dekat dan terlihat lebih otentik.

  1. Pengalaman Video yang Canggih

Karena format stories menggunakan orientasi vertikal, maka para content creator dan marketer pun harus bisa memutar otak mereka agar bisa menemukan pengalaman video yang baru dan juga perspektif yang lebih baru. Perspektif yang baru ini juga akan mengembalikan format televisi baru, atau brand bisa membuat suatu film ataupun acara tersendiri sebagai upaya promosinya.