29 Pengusaha Sukses dan Terkaya Di Indonesia

Pengusaha Sukses – Indonesia sebagai negara berkembang tentunya menjadi salah satu lahan untuk pengembangaan bisnis dari berbagai bidang. Hal ini membuat Para Pengusaha untuk membuka mata dan beraksi dalam membangun kerajaan bisnis mereka. Dengan adanya kerja keras dan mental baja Para Pengusaha ini berhasil menancapkan kesuksesan perusahaannya di negara kita ini.

29 Pengusaha Sukses dan Terkaya Di Indonesia-01

 

Berikut 29 Pengusaha Di Indonesia yang mempunyai kerja keras yang tinggi dan mental baja akan pengembangan bisnis yang mereka kelola :

  1. Bapak R. Budi & Bapak Michael Bambang Hartono

Anda pasti sangat familiar dengan pebisnis sukses ini, mereka adalah dua bersaudara yang sukses dengan bisnis keluarga mereka.

Bisnis yang dimulai oleh ayah mereka pada tahun 1951 dengan membaut rokok. Perusahaan mereka diberi nama Djarum Group yang bergerak dalam bidang perbankan, agribisnis, properti, elektronik, IT, dan tentunya produksi rokok.

Produk yang paling terkenal dan sudah digunakan oleh banyak orang sejak bertahun-tahun lamanya adalah rokok Djarum Super.

Djarum Foundation adalah salah satu sponsor kuat untuk pendidikan dan kesenian Indonesia, dan tentunya dunia perbulu tangkisan di negara kita. Dalam agribisnis mereka sukses dengan memiliki perkebunan kelapa sawit dengan nama perusahaan Hartono Plantation Indonesia. Produk elektronik mereka yang terkenal adalah Polytron.

Hal yang mengesankan juga adalah ketika Djarum Global Digital Prima Ventures telah melakukan investasi sebesar 1 milyar rupiah di Kaskus.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 15 miliar.

  1. Bapak Eka Tjipta Widjaja

Beliau adalah pebisnis terkaya kedua di Indonesia. Beliau dilahirkan di China yang kemudian melakukan migrasi ke Makassar dan hanya tamatan sekolah dasar.

Akan tetapi untuk saat ini, kehidupannya telah menjadikan motivasi untuk berkembang. Sehingga saat ini, Eka Tjipta Widjaja dan keluarganya memiliki perusahaan dengan nama Sinar Mas Group dan bergerak dalam bidang palm plantaions, pulp & paper, properti, keuangan, pertambangan, dan telekomunikasi

Perusahaan kertasnya yang bernama Asia Pulp and Paper adalah dalah satu bisnis yang terbesar di dunia. Perusahaan kelapa sawitnya yang bernama Singapura Golden Agri Resources menjadi perusahaan  terbesar di dunia.

Sampai dengan saat ini kekayaannya ditaksir mencapai US$ 7 miliar.

  1. Bapak Anthony Salim

Anthony Salim adalah pebisnis sukses yang berani mengambil tantangan. Perusahaannya yang bernama Salim Group bergerak dalam bidang makanan, otomotif, dan agribisnis dapat berkembang sangat pesat.

Anthony mengubah perusahaan makanan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills menjadi perusahaan penghasil mie dan tepung terigu terbesar di dunia. Produknya yang paling dikenal adalah Indomie, Sarimi, dan Supermi.

Selain mie instant produk yang terkenal lainnya adalah susu indomilk, tepung terigu Bogasari Segitiga Biru, Kunci Biru, dan Cakra Kembar. Selain itu ada juga Minyak Bimoli dan Mentega Simas Palmia.

Anthony juga melebarkan bisnisnya sampai ke luar negeri. Kerja kerasnya dalam mengembangkan bisnis memang patut kita contoh.

Nilai kekayaannya sampai saat ini sebesar US$ 6,3 miliar.

  1. Bapak Susilo Wonowidjojo

Berawal dari bisnis yang dilakukan oleh ayahnya yang kemudian diwariskan kepada Susilo Wonowidjojo, kini ia berhasil mengembangkannya menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dalam bidang produksi rokok dan agribisnis

Produk rokoknya yang paling terkenal adalah Gudang Garam, rokok ini sudah dinikmati oleh para pencintanya sejak puluhan tahun lalu.

Perusahaan Gudang Garam miliknya ini juga berkembang dalam dunia agribisnis degan berkutat dalam minyak sawit.

Perusahaan dengan nama Gudang Garam Matahari Kahuripan Group berhasil menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar se Indonesia dengan areal konsensi sekitar 1,7 juta hektar.

Nilai kekayaan keluarga ini adalah sebesar US$ 5,3 miliar.

  1. Chairul Tanjung

Pernah mendengar istilah “anak singkong”?

Anak singkong sering diartikan sebagai anak kampung. Julukan inilah yang diberikan kepada Chairul Tanjung pemilik sekaligus CEO dari CT Group sebelumnya Para Group, yang sekarang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian sejak 19 Mei 2014.

Perusahaannya bergerak dalam bidang media, ritel, perbankan, fashion, dan properti.  Ia juga memiliki saham di Carrefour supermarket dan minimarket Alfamart.

Bung CT panggilan akrabnya juga pemiliki Detik.com, salah satu media online terbesar di Indonesia.

Unit usaha di bawah CT Group adalah Mega Corpora (perbankan), Trans Corp (media, fashion, maskapai, entertainment, makanan dan minuman), PT Trans Property (properti, retail, Carrefour), PT Global Resources (energi, agribisnis).

Nilai kekayaan Chairul Tanjung ditaksir sebesar US$ 4 miliar.

  1. Bapak Sri Parkash Lohia

Jika Anda mendengar namanya mungkin berpikir seperti  nama orang India.

Memang, beliau lahir dan besar di India, akan tetapi kehidupan bisnis profesionalnya banyak dihabiskan di Indonesia.

Beliau adalah pemilik dari Indorama Group yang bergerakdalam bidang tekstil dan petrokimia.

Beliau memulai perusahaannya di Purwakarta dengan membangun pabrik pemintalan benang, dan sampai saat ini sudah menjalar keseluruh dunia melalui 20 perusahaan.

Nilai kekayaan Sri Parkash Lohia ditaksir mencapai US$ 3,7 miliar.

  1. Bapak Boenjamin Setiawan

Berawal dari membuka bisnis farmasi dari garasi mobil di rumahnya.

Boenjamin Setiawan akhirnya mampu mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Kalbe Farma Group.

Pertama kali beliau memulai bisnis farmasi dengan membuat produk obat cacing.

Dari keuntungan penjualan obat cacing itu kemudian hasilnya diputar lagi hingga sampai saat ini memiliki kekayaan yang ditaksir sebesar US$ 3 miliar.

  1. Bapak Peter Sondakh

Peter Sondakh adalah salah satu pebisnis tahan banting di Indonesia.

Meski pernah dihantam badai krisis moneter, tak lantas membuat pebisnis ini menyerah. Dengan menyepi dan menyusun rencana beliau berhasil dengan bisnisnya.

Peter Sondakh adalah pimpinan dari Rajawali Group.

Bergerak dalam bidang Pertelevisian, Pertambangan, Perkebunan dan Investasi.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,7 miliar.

  1. Bapak Mochtar Riady

Mochtar Riady merupakan pebisnis keturunan Tionghoa-Indonesia, yang menggeluti bidang diversifikasi properti, media, rumah sakit, ritel, dan kelompok keuangan.

Beliau berhasil membangun Bank Central Asia, Panin, dan Lippo. Memiliki hypermart dan department store, mal, media, dan jaringan rumah sakit.

Dalam dunia pendidikan beliau juga berjasa dengan membuat lebih dari 50 jaringan sekolah dan universitas.

Dalam bidang medis beliau membangun 9 rumah sakit termasuk Cancer Center, Mochtar Riady Comprehensive Indonesia yaitu rumah sakit pertama di Indonesia yang menangani pengobatan kanker.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,5 miliar.

  1. Bapak Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto seorang pebisnis yang berhasil membangun Royal Golden Eagle.

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pulp & paper.

Beliau adalah salah satu pelopor bisnis kayu lapis di Indonesia. Produk kertasnya yang terkenal adalah PaperOne.

Beliau memiliki perkebunan kelapa sawit dengan nama Asian Agri yang mengelola lahan seluas 160.000 hektar di Sumatera.

Beliau juga mempunyai perusahaan dalam bidang energy Pacific Oil dan Gas yang bekerja sama dengan China.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,3 miliar.

  1. Bapak Putera Sampoerna

Setelah menjual perusahaannya PT HM Sampoerna ke Phillip Morris, kemudian beliau mengelola asetnya melalui Sampoerna Strategic.

Ini adalah perusahaan investasi yang memiliki minat dalam kayu lapis, properti, agribisnis, dan telekomunikasi.

Beliau juga menjalankan sebuah program filantropi dengan nama Sampoerna Foundation.

Kekayaannya ditaksir mencapai angka US$  2,15 miliar.

  1. Bapak Tahir

Perusahaannya bernama Mayapada Group dan pada awalnya bergerak dalam bidang garment.

Kemudian sampai saat ini berkembang menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan, properti, toko-toko bebas bea, rumah sakit, dan media.

Tahir juga memiliki perusahaan keuangan dengan nama Bank Mayapada, dan bekerja sama dengan Crystal Air membentuk sebuah maskapai penerbangan dengan nama My Crystal. Tahir juga menyumbang uang sebesar $ 30 juta untuk National University of Singapore.

Nilai kekayaan dari pebisnis ini ditaksir mencapai US$ 2,05 miliar.

  1. Bapak Bachtiar Karim

Bachtiar Karim adalah pimpinan dari salah satu perusahaan minyak sawit terbesar di Indonesia yaitu PT Musim Mas.

Banyak sumber mengatakan jika perusahaannya adalahs alah satu pengolah minyak sawit terbesar di dunia.

Perusahaannya bahkan memiliki kapal, tankers, dan terminal untuk kepentingan bisnis sendiri.

Ayahnya yang bernama Anwar adalah pendiri perusahaan Nam Cheong Soap Factory, yaitu perusahaan pembuat sabun dan margarine terbesar.

Nilai kekayaannya mencapai US$ 2 miliar.

  1. Bapak Theodore Rachmat

Awalnya beliau bekerja di Astra International lalu kemudian membangun bisnisnya menjadi sebesar sekarang ini.

Theodore Rachmat adalah pimpinan dari Triputra Group, Adamo. Perusahaan ini bergerak khususnya dalam bidang karet.

Akan tetapi saat ini telah melebarkan sayapnya sampai dengan kelapa sawit, batubara dan manufaktur.

Beliau juga bekerja sama dengan Garibaldi Thohir dengan membangun PT Padang Karunia Group yang bergerak dalam bidang tambang batubara di Kalimantan.

Nilai kekayaan Theodore Rachmat ditaksir mencapai US$ 1,9 miliar.

  1. Bapak Martua Sitorus

Martua Sitorus adalah pengusaha CPO, agribisnis, dan perdagangan makanan dengan perusahaannya yang bernama Wilmar International Holding.

Bersama seorang pengusaha asal Singapura beliau mendirikan Singapura Wilmar International yang terdaftar di Singapura dan termasuk menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia.

Kini PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik membangun sebuah komplek industry di Jawa Timur dan fokus pada pabrik tepung dan bahan bakar jet.

Nilai kekayaan dari pebisnis ini ditaksir mencapai US$ 1,85 miliar.

  1. Bapak Murdaya Poo

Murdaya Poo dengan perusahaannya yang bernama PT Central Cipta Murdaya adalah pengembang proyek Central Business District Jakarta di Kemayoran.

Kebanyakan bisnisnya dalam bidang sepatu dan properti.

Kekayaan yang dimiliki oleh Murdaya Poo dan keluarganya ditaksir mencapai angka US$ 1, 75 miliar.

  1. Bapak Ciliandra Fangiono

Termasuk menjadi salah satu pebisnis terkaya dan termuda di Indonesia. Saat ini usianya 40 tahun dan sudah mencapai kesuksesan yang luar biasa.

Perusahaannya bernama First Resources dan bergerak dalam bidang minyak sawit.

Perusahaannya terus berkembang dan selalu menambah ekspansi ke berbagai daerah.

Ciliandra juga membeli lahan seluas 100.000 hektar di Kalimantan Timur untuk mengembangkan usahanya.

Nilai kekayaannya mencapai US$ 1,7 miliar.

  1. Bapak Achmad Hamami

Mengawali karir dari dunia militer, pernah mengikuti pendidikan pilot angkatan udara Belanda (Militaire Luchtvaart) dan menyandang kolonel muda.

Beliau meminta pension karena sudah tidak tahan dengan praktek korupsi yang terjadi.

Kemudian beliau memulai bisnisnya dan mendirikan perusahaan Trakindo Utama, ABM Investama.

Bergerak dalam bidang alat berat dan batubara.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,5 miliar.

  1. Bapak Kartini Muljadi

Kartini Muljadi beserta keluarganya membangun sebuah bisnis sukses dengan perusahaan bernama PT Tempo Scan Pacific Tbk.

Bisnis in bergerak dalam bidang farmasi dan kosmetik

Produk terkenalnya adalah Bodrex dan Hemaviton.

Untuk produk kosmetiknya yang terkenal adalah Estee Lauder dan Revlon.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai angka US$ 1,42 miliar.

  1. Bapak Eddy William Katuari

Adalah orang yang berada di balik produk Wings.

Perusahaannya bernama Wings Group dan saling bersaing dengan raksasa bisnis lainnya Unilever, Proctor dan Gamble.

Produk terkenalnya adalah sabun Nuvo, pasta gigi Ciptadent, dan mie instan Mie Sedaap.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai angka US$ 1,4 miliar.

  1. Bapak Dato Low Tuck Kwong

Dato Low Tuck Kwong adalah pebisnis asal Singapura yang menancapkan bendera perusahaannya di Indonesia.

Perusahaanya bernama Bayan Resources dan bergerak dalam bidang penambangan batubara. Penghasilannya kian hari makin meningkat berkali-kali lipat.

Banyak perusahaannya beroperasi di Kalimantan Timur.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,37 miliar.

  1. Bapak Hary Tanoesoedibjo

Siapa yang tak kenal dengan pebisnis Indonesia ini? Yang akhir-akhir ini sering muncul di pertelevisian Indonesia dan masuk dalam dunia politik.

Hary Tanoesoedibjo pebisnis muda Indonesia yang sukses.

Perusahaannya bernama Bhakti Investama dan Global Mediacom.

Hary Tanoe juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).

Bisnisnya banyak sekali dan yang paling utama bergerak dalam bidang Media, Jasa keuangan, dan Energi.

Nilai kekayaan dari Hary Tanoe ditaksir mencapai US$ 1,35 miliar.

  1. Bapak Ciputra

Lagi-lagi bisnis properti menjadi penguasa bisnis di Indonesia. Kali ini adalah Ciputra.

Perusahaannya yang dikenal dengan nama Ciputra Group sudah sangat familiar di telingga masyarakat.

Bisnis dalam bidang properti dan berhasil membangun proyek perumahan di wilayah Asia.

Anak perusahaan dari Ciputra Group antara lain PT Ciputra Development, PT Ciputra Property, dan PT Ciputra Surya.

Nilai kekayaan dari Ciputra sendiri ditaksir mencapai angka US$ 1,3 miliar.

  1. Bapak Edwin Soeryadjaya

Edwin adalah putra dari William Soeryadjaya pendiri Astra.

Kini Edwin dengan bisnisnya Saratoga Capital yang dibangun bersama Sandiaga Salahuddin Uno berhasil mengembangkannya menjadi bisnis yang sukses.

Fokus utamanya adalah dalam bidang pertambangan dan infrastruktur.

Akan tetapi saat ini tercatat juga mengembangkan dalam bidang telekomunikasi dan perkebunan.

Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,2 miliar.

  1. Bapak Djoko Susanto

Djoko Susanto adalah pemilik dari Sigmantara Alfindo yang bergerak dalam bidang bisnis retail.

Anak perusahaannya bernama PT Sumber Alfaria Trijaya.

Ini adalah founder dari minimarket Alfamart yang bisa kita jumpai di setiap tempat yang ada di Indonesia.

Semakin hari bisnisnya semakin sukses dan keuntungannya juga berlipat.

Kini kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,17 miliar.

  1. Bapak Eka Tjandranegara

Pemilik Mulia Group ini adalah salah satu dari 50 pebisnis tersukses di Indoensia.

Bersama dengan saudaranya Joko dan Gunawan ia membangun bisnis Mulia Group menjadi berkembang seperti saat ini.

Perusahaannya bergerak dalam bidang kontruksi hotel, gedung perkantoran, dan bahan bangunan.

Nilai kekayaannya ditaksir sebesar US$ 1,15 miliar.

  1. Bapak Harjo Sutanto

Harjo Sutanto adalah pendiri Wings Group, yaitu perusahaan yang bergerak dalam produksi barang konsumen.

Anda pasti pernah mendengar produk dari Wings, diantaranya adalah sabun colek, detergen Daia, makanan, dan lain-lain.

Harjo Sutanto juga mengajarkan kepada anak dan cucunya untuk terjun dalam dunia bisnis. Anggota keluarganya banyak bekerja sama dengan keluarga Ferdinand Katuari.

Nilai kekayaan keluarga ini ditaksir sekitar US$ 1,14 miliar.

  1. Bapak Soegiarto Adikoesoemo

Soegiarto Adikoesoemo adalah pemilik perusahaan dengan nama PT AKR Corporindo yang bergerak dalam bidang penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Pemerintah Indonesia memberikan pujian perusahaannya karena telah dengan baik melaksanakan pekerjaannya beberapa tahun terakhir ini.

Untuk tahun ini PT AKR Corporindo ditunjuk sebagai penyalur BBM jenis solar khususnya kepada para nelayan.

Nilai kekayaannya adalah sebesar US$ 1,04 miliar.

  1. Bapak Rusdi dan Bapak Kusna Kirana

Rusdi dan Kusna Kirana adalah dua besaudara yang merintis perusahaannya mulai dari jasa agen perjalanan milik keluarga yang bernama Lion Tours.

Kemudian dengan keberanian dan keuletannya berhasil membuat perusahaan dengan nama Lion Group dan bergerak dalam bidang transportasi udara.

Mereka memiliki tujuan untuk membuat sebuah penerbangan murah dan terbesar di Indonesia, dan menamai maskapai mereka dengan nama Lion Air.

Lion Air sepakat untuk membeli 230 pesawat Boeing untuk memperkuat armadanya.

Akan tetapi karena beberapa kasus yang terjadi seperti kecelakaan dan pilot yang memakai obat-obatan terlarang membuat Lion Air harus berbenah dan menjadikan perusahaannya bonafit kembali.

Nilai kekayaan Rusdi dan Kusna saat ini ditaksir mencapai US$ 1 miliar.

Dari Artikel diatas dapat disimpulkan bahwa, jika ingin mencapai titik kesukses untuk diri kita dan perkembangan perekonomian negara kita, Maka perlu adanya titik kerja keras bagi kita untuk bisa mencapainya, tidak ada yang tidak bisa ketika kita belum mencoba apakah Anda bisa ? Tentu saja bisa kalo Anda mau berusaha mencoba.

Mari Wujudkan Mimpi Indonesia dengan perekonomian yang merata dan adil …

Coba Software Akuntansi Dan Laporan Keuangan GRATIS , Klik Disini !!

Manfaat Pakai Aplikasi Kasir ITB POS Download Sekarang-01