Berikut Beberapa Cara Mengatasi Krisis Keuangan Pada Sebuah Perusahaan

mengatasi krisis keuangan

Cara mengatasi krisis keuangan – Krisis keuangan merupakan momok atau mimpi buruk bagi setiap pelaku bisnis. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena faktor internal seperti manajemen arus kas yang buruk, atau faktor eksternal seperti melemahnya perekonomian, musibah seperti bencana alam atau penyakit, dan lain-lain.  Jika pengusaha tidak segera melakukan tindakan ketika krisis keuangan melanda, maka kondisi finansial bisnisnya akan semakin parah dan kemudian berakhir pada kebangkrutan. Sebelum kondisi bertambah parah, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pengusaha.

Jika Anda tidak segera melakukan tindakan, maka kondisi finansial Anda akan semakin parah yang bisa berujung pada kebangkrutan. Sebelum bertambah parah, lebih baik Anda melakukan tindakan untuk mengatasi krisis keuangan.

Seseorang yang mengalami krisis keuangan biasanya disebabkan oleh berbagai macam hal. Masalah yang paling umum terjadi adalah kehilangan pekerjaan, mengalami kebangkrutan usaha, atau mengalami keadaan darurat medis. Ketiga hal tersebut tentunya bisa datang kapan saja sehingga jika sudah terjadi kita perlu tahu bagaimana cara mengatasinya.

Berikut beberapa cara yang bisa anda gunakan untuk bisnis anda, yang sedang mengalami krisis keuangan. Simak dengan baik – baik ok.

Cara Mengatasi Krisis Keuangan

mengatasi krisis keuangan

  1. Identifikasi penyebab krisis keuangan

Langkah pertama untuk mengatasi krisis keuangan adalah mengidentifikasi masalah utama yang menyebabkannya. Penyebabnya bisa jadi faktor internal atau faktor eksternal. Masalah keuangan umumnya merupakan indikasi masalah yang lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi permanen atau jangka panjang untuk mengatasi masalah keuangan ini.

Jika krisis keuangan bisnis Anda disebabkan oleh faktor eksternal seperti pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini misalnya, maka perlu dipahami bahwa masalah keuangan bisnis Anda mungkin akan membaik setelah pandemi berakhir. Dan, jika Anda pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), maka Anda dapat meminta bantuan dari pemerintah melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

Namun, apabila krisis keuangan sudah melanda bahkan sebelum terjadinya pandemi virus Corona, dan jika Anda bukan pelaku UMKM, maka ada lebih banyak usaha yang perlu dikerahkan untuk mengembalikan stabilitas keuangan bisnis Anda.

baca juga : 9 alasan kemitraan bisnis gagal

Penting juga bagi Anda untuk menganalisis manajemen keuangan bisnis Anda. Apakah selama ini Anda mencampur keuangan bisnis dengan keuangan pribadi Anda? Bagaimana Anda memanfaatkan pendapatan bisnis Anda selama ini? Apakah Anda selalu menerima pembayaran pelanggan tepat waktu? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan memudahkan Anda mengevaluasi cara mengelola keuangan perusahaan Anda serta menemukan mana yang efektif dan yang tidak.

  1. Hilangkan biaya yang tak perlu

Anda juga perlu menganalisis biaya pengeluaran bisnis Anda. Dari sini Anda dapat mengetahui di mana dan bagaimana Anda bisa berhemat. Cari tahu proses-proses bisnis yang memakan biaya paling banyak. Mungkin ada cara untuk memangkas atau mengurangi biaya-biaya tersebut. Jalin komunikasi yang baik dengan supplier Anda dan tanyakan apakah ada cara yang bisa dilakukan agar Anda mendapatkan harga diskon atau biaya pengiriman yang lebih murah (misalnya uang muka yang lebih besar).

Kurangi proses-proses manual yang memakan banyak waktu namun tidak memberikan profit bagi bisnis Anda. Misalnya, selama ini Anda menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk melakukan tugas-tugas akuntansi seperti membuat laporan keuangan dan faktur yang menggunakan banyak kertas. Mungkin ini saatnya untuk beralih ke sistem akuntansi digital sehingga biaya pengelolaan akuntansi dapat diminimalkan.

Anda juga harus lebih cermat dalam membuat keputusan pembelian. Mungkin selama ini Anda telah mengeluarkan banyak biaya untuk pembelian yang sebenarnya tidak perlu. Permintaan pembelian dari setiap departemen atau unit bisnis harus lebih ditinjau. Untuk memudahkan Anda memproses approval, sebaiknya Anda menggunakan procurement software yang dapat diintegrasikan dengan proses bisnis lain seperti akuntansi atau manajemen inventaris.

  1. Atur anggaran dengan lebih teliti

Pengelolaan anggaran juga harus diperketat. Kini Anda harus benar-benar mengalokasikan anggaran yang Anda miliki pada hal-hal yang memberikan banyak manfaat bagi bisnis Anda. Tunda dulu rencana untuk mengekspansi bisnis Anda, mengadakan event besar, atau hal-hal lain yang membutuhkan modal besar.

Untuk memudahkan Anda mengatur anggaran perusahaan, gunakan aplikasi keuangan yang terintegrasi dengan manajemen pembelian. Dengan sistem ini, approval matrix dapat disesuaikan sehingga permintaan budget dari setiap departemen atau cabang bisnis dapat dikelola dengan lebih baik.

  1. Ubah strategi penjualan

Anda perlu mengevaluasi strategi penjualan Anda selama ini untuk mengetahui apakah strategi tersebut berhasil atau tidak. Dengan begini, Anda akan memahami apa yang perlu diperbaiki atau diubah. Tinjau lagi promosi-promosi Anda. Apakah Anda benar-benar meraih untung atau justru program promosi Anda malah membuat Anda rugi?

Evaluasi lagi kualitas prospek Anda. Apakah selama ini Anda telah menghabiskan banyak waktu dan biaya pada prospek yang tidak sesuai ekspektasi Anda? Kini saatnya bagi Anda untuk fokus dan memusatkan prioritas Anda pada prospek yang lebih berkualitas sehingga proses konversi penjualan dapat dipercepat dan pemborosan dapat dihindari.

Anda mungkin juga perlu mengganti strategi pemasaran Anda dengan yang lebih efisien, misalnya selama ini Anda menghabiskan banyak uang untuk pemasangan iklan di billboard, sekarang mungkin waktunya untuk lebih fokus pada digital marketing.

  1. Monitor arus kas bisnis anda

Yang tidak kalah penting, yakni memonitor arus kas Anda secara rutin. Ini akan membantu Anda memahami pendapatan dan biaya pengeluaran bisnis Anda secara detail. Dari sini, Anda akan dapat mengetahui laba rugi Anda, apa yang menghambat arus kas Anda, dan biaya apa yang bisa Anda pangkas.

Arus kas Anda dapat dipantau kapan pun dan di mana pun secara real time dengan bantuan aplikasi keuangan berbasis web. Aplikasi ini juga memungkinkan Anda melacak laba rugi di setiap departemen dan unit bisnis serta menghasilkan berbagai laporan keuangan dalam hitungan detik.

baca juga : 6 trik menghadapi kompetitor

Pastikan juga Anda mengelola tagihan pelanggan dengan baik. Tagihan yang sering dibayar terlambat merupakan salah satu faktor yang memperburuk arus kas Anda. Dengan aplikasi e-Invoicing HashMicro, Anda dapat secara otomatis mengirimkan faktur, melacak seluruh tagihan Anda, dan mengirim payment reminder ke pelanggan sebelum tagihannya jatuh tempo.

  1. Segera cari cara untuk menghasilkan uang tambahan

Setiap orang memiliki sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk mendapatkan uang tambahan seperti menjual barang bekas, menjadi penulis lepas, atau bekerja paruh waktu.

Uang yang diperoleh dari kegiatan ini mungkin tampak kecil dibandingkan penghasilan terdahulu, tetapi bahkan jumlah kecil dapat membantu kamu bertahan hidup. Selain itu, banyak dari kegiatan ini memiliki manfaat sampingan seperti membantu membersihkan rumah atau mungkin menjadikan pekerjaan sampingan ini sebagai kesempatan mendapatkan karir kedua.

  1. Selalu jaga Kesehatan

Jika Anda menjaga kesehatan fisik Anda dalam kondisi prima kamu bisa menghindari biaya berobat ke dokter dsb. Lebih baik makan sehat dan berolahraga daripada pada akhirnya membutuhkan perawatan mahal untuk diabetes atau penyakit jantung. Kamu mungkin berpikir tidak punya waktu atau uang untuk menjalankan hal ini secara teratur, tetapi akan menjadi pengeluaran yang besar apabila nantinya malah dibiarkan.

Kamu juga tidak bisa cari uang kalau sakit kan? Jadi jaga kesehatan dengan teratur supaya lebih hemat.